Seram, Maluku - Warga Desa Tihu digegerkan dengan seekor dugong yang terdampar di pesisir pantai Tihu, Pulau Kelang, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Rabu (18/8).
Dugong dengan panjang hampir tiga meter itu diduga kuat hanyut terbawa arus ke daratan.
Saat ditemukan, terdapat sejumlah luka di tubuh mamalia laut itu.
Mengetahui ada dugong terseret, warga beramai-ramai menyerbu pantai untuk menyaksikan hewan langka tersebut.
Seorang warga Kelang, Mohamad Aswin, mengatakan dugong yang terdampar di Pantai Tihu berjumlah tiga ekor. Ketiganya diduga terseret ombak, tetapi dua lainnya berhasil selamat dan kembali ke laut.
“Itu awalnya tiga ekor, cuma satu mengalami beberapa luka di bagian kepala. Setelah itu yang luka memilih mendarat di sekitaran pantai,” kata Aswin pada tvOnenews.
Dugong tersebut menurutnya ditemukan dalam kondisi lemas setelah terdampar di pesisir pantai.
Warga bersama-sama mengangkatnya untuk dikembalikan ke laut. Namun dugong tersebut tidak dapat diselamatkan.
“Setelah dilihat warga dan mencoba dievakuasi setelah itu beberapa menit langsung mati,” ujar Aswin menambahkan.
Aswin menduga, hewan tersebut terbentur benda keras karena pada sejumlah tubuhnya terdapat sejumlah luka-luka.
Setelah mati, warga setempat langsung menyembelih bagian tubuhnya untuk dikomsumsi.
“Sebagian besar dagingnya disembelih warga untuk dikomsumsi,” jelas Aswin.
Dikutip dari situs kkp.go.id, dugong atau yang lebih dikenal dengan nama duyung adalah salah satu mamalia laut langka yang hidup di perairan tropis yang tersebar di berbagai penjuru dunia seperti Indo Pasifik, Afrika Timur, hingga Kepulauan Solomon.
Dugong juga tersebar di beberapa wilayah Indonesia seperti Papua, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera, Timor Timur, Maluku, barat laut dan tenggara Jawa, pantai selatan Jawa Timur, dan pantai selatan Kalimantan.
Kampung Sawatut, Distrik Makbon, Sorong, Papua Barat merupakan salah satu daerah yang dihidupi oleh dugong. Warga setempat mengaku kerap melihat mamalia tersebut berenang menghampiri pantai untuk memakan lamun. (Christ Belseran/act)
Load more