LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Fani Memberi Makan Ayahnya yang Dipasung Akibat Alami Gangguan Jiwa
Sumber :
  • Jo Kenaru

Derita Keluarga ODGJ di Manggarai, Ayah Dipasung, Ibu Sakit Jiwa, Anak-Anak Putus Sekolah

Siprianus Judin dan Donatus Dasor dipasung dengan balok yang dikancing dengan baut. Keduanya meringkuk di atas bale-bale yang juga sebagai tempat tidur.

Rabu, 18 Agustus 2021 - 22:12 WIB

Manggarai, Nusa Tenggara Timur – Kisah penderitaan keluarga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), kakak beradik Siprianus dan Donatus di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) benar-benar menyayat hati.

Siprianus Judin dan Donatus Dasor dipasung dengan balok yang dikancing dengan baut. Keduanya meringkuk di atas bale-bale yang juga sebagai tempat tidur. Warga Kampung Muwur, Desa Wae Mantang, Kecamatan Rahong Utara, Manggarai Nusa Tenggara Timur ini melewati hari-hari di dalam ruang yang pengap di dalam rumah yang masih berlantai tanah.

Donatus Dasor (41) dipasung sejak tahun 2001 silam, sedangkan kakaknya Siprianus Judin (45) merupakan ODGJ kambuhan yang kerap membantai hewan ternak di kampungnya.

Kondisi Siprianus tampak sehat, ia masih bisa berkomunikasi dengan baik. Dia mengaku rutin mengonsumsi obat gangguan jiwa dari puskesmas. 

Baca Juga :

“Saya rutin minum obat dari puskesmas, Ite (Pak). Makan dan minum lancar, tidur malam juga nyenyak,” kata Siprianus kepada tvOnenews, Rabu (18/8).

Sebaliknya, Donatus Dasor yang dipasung di rumah sebelah lebih banyak diam, bergumam dengan tatapan kosong. Selama 20 tahun ia dipasung tanpa sekalipun dilepas. Saking lamanya dipasung, pergelangan dua kakinya mengecil. 

Kepala Dusun Muwur, Ita Purnama Musa yang tinggal bertetangga dengan keluarga ODGJ ini mengatakan, pengobatan skizofrenia untuk Donatus terpaksa dihentikan sejak tahun 2020 karena tak ada perubahan pada Donatus. 

“Keluarga memutuskan berhenti memberi obat kepada Donatus karena tidak ada perubahan. Tapi petugas medis masih rutin ke sini cek kondisi mereka (Siprianus dan Donatus),” ujar Ita.

Selain Siprianus dan Donatus, satu lagi anggota keluarga ini yang terkena gangguan jiwa yakni Brigita Gumbul, istri dari Siprianus Judin.

Wanita 43 tahun itu lebih banyak berdiam diri di dapur. Brigita diduga terkena depresi akibat tekanan ekonomi. 

“Ibu Brigita ini tidak dipasung karena prilakunya tidak berbahaya, paling tidak bicara, dan lebih banyak mengurung diri. Ya mungkin akibat stres suaminya sakit,” sambung Ita Purnama Musa. 

Anak Putus Sekolah Jadi Tulang Punggung Keluarga

Pernikahan Siprianus Judin dan Brigita Gumbul dikaruniai empat orang anak yakni Kristiani Fani Farnilan (20), Yohanes Jeklin Abut (17), Servas Nanggur (14), serta anak bungsu Yevrita Jaya yang masih 7 tahun.

Semenjak Siprianus Judin terkena gangguan jiwa pada tahun 2011, ekonomi keluarga ini mulai goyah. Dalam kondisi terseok-seok, Kristiani sebagai anak sulung masih bisa menyelesaikan pendidikan hingga tamat di SMK Widya Bakti Ruteng tahun 2020. 

Afni, demikian Kristiani Fani Farnilan biasa disapa kemudian merantau menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) di Makassar Sulawesi Selatan. 

Delapan bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, Afni kemudian dipanggil pulang ke Muwur pada November 2020 karena ibunya terkena sakit gangguan jiwa. 

“Karena bapak dan mama sudah sakit begini, ya, saya pulang. Siapa lagi yang mengurusi mereka. Adik-adik saya kan jelas tidak bisa,” kata Afni.

Yohanes Jeklin Abut, adik Afni, memutuskan berhenti sekolah waktu dia mau naik ke kelas 2 SMP. Afni dan Yohanes saat ini menjadi tulang punggung keluarga.

“Saya awalnya berat adik saya harus putus sekolah. Tapi demi orang tua yang sakit dan adik-adik yang harus tetap sekolah saya dan Jek (Yohanes) menjadi tulang punggung keluarga. Kerja apa saja di kampung ini yang penting halal,” tuturnya, “saya dan adik-adik bergantian merawat bapak dan bapak kecil (paman). Memandikan mereka tiap dua hari, kasih makan, dan membuang kotoran.” 

Keluarga Afni tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Wae Mantang. Keluarga Siprianus mendapat 10 kilogram beras per bulan yang diterima tiga bulan sekali, sementara Donatus mendapat bantuan Covid-19. 

Undang-Undang No 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa melarang pemasungan untuk orang-orang yang terkena gangguan jiwa. Pada tahun 2017 Kementerian Sosial juga mencanangkan gerakan Indonesia Bebas Pasung. 

Namun faktanya, praktik pemasungan terhadap ODGJ masih terus terjadi di tengah masyarakat. Alasannya klasik, karena keberadaan ODGJ mengancam lingkungan sekitarnya. 

Siprianus dan Donatus seharusnya berada di pusat perawatan ODGJ di Panti Renceng Mose Ruteng. Namun karena ketiadaan biaya, kakak beradik ini terpaksa menjalani kehidupan yang pengap dengan kaki dan tangan terpasung.   

Di lubuk hatinya, Afni menyimpan beban stigma sebagai anak dari orang tua penderita gangguan jiwa. Entah kapan berakhirnya derita keluarga miskin ini, Afni hanya berharap orang tuanya sembuh dan bebas dari pasung.

Bantuan mengalir

Derita keluarga ODGJ ini viral setelah visitasi dan pemberitaan dari Persatuan Jurnalis Manggarai (PJM). Sejumlah pihak langsung menyalurkan bantuan.

Pertama, bantuan datang dari Koperasi Karyawan Bandung Utama Grup Ruteng. BUG menyumbang sembako dan ternak (dua ekor babi). 

Bantuan juga disalurkan oleh Karang Taruna Desa Nao Satar Mese Utara dan bantuan beras dari Dinas Sosial Kabupaten Manggarai. 

“Sampai hari ini sudah banyak bantuan. Kami bersyukur sekali banyak pihak yang memberi perhatian kepada kami,” tutur Afni. 

Afni dan adik-adiknya amat merindukan kesembuhanan untuk tiga anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa, ayah, ibu dan sang paman Donatus.

 “Kalau mereka tiga ini sembuh otomatis semua bisa beraktivitas normal lagi. Tapi kalau orang tua kami ini terus dipasung seperti ini maka adik-adik saya yang lain terancam putus sekolah semua,” lirihnya, “terima kasih banyak untuk setiap bantuan yang sudah kami terima. Kami akan pergunakan bantuan bapak ibu dengan sebaik-baiknya. Kalau nanti uangnya cukup kami mengganti lantai tanah ini dengan semen,” tambahnya. (Jo Kenaru/act)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Kakang Rudianto Tunda Gabung Pemusatan Latihan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Demi Bela Persib Bandung di Liga Champions Asia 2

Kakang Rudianto Tunda Gabung Pemusatan Latihan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Demi Bela Persib Bandung di Liga Champions Asia 2

Kakang Rudianto akan menunda bergabung dengan pemusatan latihan Timnas Indonesia yang akan bertanding di Piala AFF 2024, karena Persib Bandung membutuhkan.
Buntut Foto Mesra Diduga Ketua DPRD Lumajang, Puluhan Warga Kirim Karangan Bunga

Buntut Foto Mesra Diduga Ketua DPRD Lumajang, Puluhan Warga Kirim Karangan Bunga

Puluhan massa yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Moral (MPM) melakukan aksi damai di halaman depan Gedung DPRD Kabupaten Lumajang, Jumat (22/11) sore
Liga 1: Respons Kakak Marselino Ferdinan usai Bantu Persebaya Epic Comeback dan Kalahkan Persija, Percaya Arahan Pelatih Jadi Kunci Penting

Liga 1: Respons Kakak Marselino Ferdinan usai Bantu Persebaya Epic Comeback dan Kalahkan Persija, Percaya Arahan Pelatih Jadi Kunci Penting

Persebaya Surabaya sukses amankan poin penuh di lanjutan Liga 1 2024-2025 usai mengalahkan Persija dengan skor 2-1, Jumat (22/11/2024) sore WIB.
Lirik Lagu 'PINATA' - A.C.E, Jadi Penanda Comeback Perdana setelah Seluruh Member-nya Menyelesaikan Wajib Militer

Lirik Lagu 'PINATA' - A.C.E, Jadi Penanda Comeback Perdana setelah Seluruh Member-nya Menyelesaikan Wajib Militer

Dilansir Korea Times, "PINATA" yang menjadi title track dalam single album terbaru A.C.E terinspirasi dari film Christopher Nolan yang bertajuk Tenet (2020).
Polisi Tembak Rekan di Solok Selatan, Ini Kata Pengamat Soal Mentalitas Aparat

Polisi Tembak Rekan di Solok Selatan, Ini Kata Pengamat Soal Mentalitas Aparat

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menyoroti insiden penembakan yang dilakukan oleh anggota Polisi
Debat Terakhir, Eddy Santana dan Riezky Aprilia Janjikan Tindak Pungli hingga 1 Desa 5 Sarjana di Sumatera Selatan

Debat Terakhir, Eddy Santana dan Riezky Aprilia Janjikan Tindak Pungli hingga 1 Desa 5 Sarjana di Sumatera Selatan

Melalui pendidikan, keduanya bertekad untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan.
Trending
Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Jelang hadapi Australia di lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2025 mendatang, media Belanda sampaikan kabar buruk untuk Timnas Indonesia.
Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Timnas Indonesia berhasil menaklukan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). 
Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Suasana ruang ganti Timnas Indonesia penuh semangat setelah Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes menyampaikan hal ini meskit tanpa Shin Tae-yong. Jay Idzes bilang
3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda sepak bola dunia kunjungi Indonesia usai laga Timnas Indonesia kontra Arab Saudi. Dennis Wise dari Chelsea, Eric Abidal dari Barcelona, legenda Italia
Bawa-bawa Asnawi Mangkualam, Coach Justin Tegas Tak Restui Keinginan Rizky Ridho untuk Main di Liga Thailand: Lu Kalau Bisa Jangan...

Bawa-bawa Asnawi Mangkualam, Coach Justin Tegas Tak Restui Keinginan Rizky Ridho untuk Main di Liga Thailand: Lu Kalau Bisa Jangan...

Coach Justin nyatakan ketidaksetujuannya pada Rizky Ridho yang ingin berkarier di Liga Thailand. Singgung performa menurun Asnawi Mangkualam yang melempem.
Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tampil di luar negeri dan tak perlu lagi dinaturalisasi, para diaspora ini layak dipanggil Shin Tae-yong untuk perkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024.
Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Punya garis darah keturunan Indonesia membuat Jayden Oosterwolde menjadi sorotan untuk bergabung membela Timnas Indonesia
Selengkapnya
Viral