Hal itupun kini diantisipasi. Sejak tiga hari yang lalu puluhan lubang sudah disiapkan, digali menggunakan eskavator agar pekerjaan di pemakaman jadi lebih efisien.
“Tim gali itu ada 5 orang, karena kewalahan kita keluarkan biaya lebih saja untuk menggunakan alat berat dan tiga hari lalu dibuat sebanyak 80 lubang,” ucapnya.
Meski bekerja ekstra, Mahmud bersama kawannya tetap tidak lupa menjaga kondisi kesehatan. Waktu pemakaman, kata dia, hanya dibatasi sampai jam 12 malam.
“Biasa kalau sudah 12 malam lewat, kita laksanakan pemakaman jadi pagi hari,” katanya.
Berbeda dengan memakamkan jenazah biasa, Mahmud dan kawan-kawan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mengurangi risiko terpapar virus.
“Beginilah APD tiap hari harus diganti, sekali pakai langsung dibakar,” katanya.
Belum lagi beberapa keluarga yang ditinggalkan geram sebab prosedur pemakaman menggunakan protokol Covid-19. Hal ini membuatnya harus sedikit bersabar dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Load more