Jakarta - Setiap tanggal 5 Juni, masyarakat dunia memperingati World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Pemilihan topik tersebut bertujuan agar seluruh masyarakat dunia dapat hidup harmonis dengan alam. Tahun ini, Swedia terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Penyelenggaraan ini bertepatan dengan peringatan 50 tahun Konvensi Stockholm (1972), dimana lahirnya sebuah traktat internasional pertama, dengan fokus terhadap perlindungan lingkungan dan kesehatan umat manusia dari bahan kimia beracun.
Hari Lingkungan Hidup sedunia pertama kali diputuskan dalam sidang umum PBB bersamaan dengan konferensi lingkungan hidup di Stockholm, Swedia, pada tanggal 5 - 16 Juni 1972.
Tema yang pertama kali diusung pada konferensi tersebut adalah Only One Earth, sama dengan tema yang kembali diusung tahun ini.
Momentum ini tercipta dengan tujuan meningkatkan kesadaran global terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini karena masalah lingkungan di sebuah negara, sangat berpotensi untuk berimbas ke negara atau wilayah lain.
Salah satu fenomena kerusakan lingkungan yang perlu diwaspadai adalah perubahan iklim akibat pemanasan global. Beberapa dampak yang sudah kita rasakan secara nyata adalah meningkatnya frekuensi curah hujan, ketidakpastian musim hujan dan kemarau, hingga berimbas pada bencana kekeringan, banjir, badai, hingga longsor.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam akun instagram resminya juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar kita, agar kualitas lingkungan hidup kita semakin meningkat hingga generasi mendatang
Lingkungan Hidup menjadi bagian penting bagi manusia, satwa dan tumbuhan lainnya di seluruh planet bumi ini.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema Only One Earth ini menjadi bagian aksi nyata melestarikan planet bumi dengan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan gaya hidup yang ramah lingkungan. (Mzn)
Load more