Buol, Sulawesi Tengah - Kapolres Buol AKBP Dieno Hendro Widodo menanggapi permintaan Pemerintah Daerah Buol terkait bantuan aparat keamanan pascaperampasan jenazah di RSUD Mokoyurli Buol sehingga mengakibatkan sejumlah tenaga medis mendapat tindak kekerasan oleh warga.
Permintaan bantuan aparat keamanan berdasarkan surat Bupati Buol 180/135.31/Bag.Hukum/2021, perihal pernyataan dukungan dan jaminan keselamatan terhadap tenaga medis yang bertugas di ruang perawatan Covid-19.
"Kami sudah kordinasi ke Polda Sulawesi Tengah untuk permintaan penguatan terkait bantuan tambahan keamanan,” kata kapolres AKBP Dieno Hendro Widodo, Senin (23/8) malam.
Kurang lebih 50 personel Brimob Polda Sulawesi Tengah telah tiba di Buol pada Senin (23/8). Mereka langsung ditugaskan untuk berjaga di RSUD Mokoyurli Buol Selasa (24/8) pagi. Pasukan TNI juga bakal ditempatkan untuk perketat pengamanan di sekitar rumah sakit.
Selain dapat menjamin keamanan dan keselamatan bagi tenaga medis, penjagaan ini juga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pascaperampasan jenazah.
Sebelumnya, ratusan warga mendatangi dan mengepung RSUD Mokoyurli Buol, Rabu (18/8) untuk mengambil jenazah pasien berinisial SI ( 41 tahun). Mereka tidak terima SI dinyatakan meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Ratusan orang itu kemudian menerobos masuk ke dalam ruang isolasi RSUD untuk mengambil jenazah secara paksa.
Selain mengambil paksa jenazah dan merusak sejumlah fasilitas RSUD, sejumlah tenaga medis yang berada di ruang isolasi Covid-19 merasa takut dan terancam. (Andi Baso Hery/act)
Load more