Jakarta - Masyarakat sekitar Tebet Eco Park mengeluhkan kekacauan alias "chaos" yang terjadi semenjak kehadiran ruang terbuka hijau (RTH) itu.
"Saat ini, saya dan keluarga merupakan satu dari banyak bagian warga tebet yang sudah sampai ke titik frustrasi dengan chaos yang diakibatkan @tebetecopark," tulis Ricky, dikutip Rabu, (15/6/2022).
Ricky mengungkapkan tukang parkir liar yang berada di lokasi tersebut menyebabkan badan jalan terhalang. Padahal, jalan tersebut terlarang untuk parkir.
Kedua, menurut Ricky adalah PKL yang berjualan hinga menutupi rumah warga tanpa memiliki izin.
Ketiga, PKL yang berdatangan ke lokasi tersebut membuat sampah berserakan tanpa dibersihkan oleh pihak yang bersangkutan.
"Warga sekitar hampir tiap hari menyampaikan keluhan via aplikasi JAKI sampai ke titik frustrasi karena tak ada titik terang penyelesaian problem ini. Ketika dari pihak DISHUB datang, seperti tak berpengaruh. Kalaupun tertib, sifatnya sementara," ungkapnya.
Diketahui, Tebet Eco Park berada di lokasi perumahan yang hanya muat akses dua mobil. Kendaraan pun dilarang parkir di pinggir jalan kawasan tersebut.
"Dari awal kami warga pun bingung dengan taman ini. Yang dibangun untuk jadi tempat wisata ribuan pengunjung di lokasi perumahan yang jalannya hanya muat dua mobil, dan memang tidak boleh parkir. Seperti tidak dipikirkan infrastruktur parkir, atau tempat berjualan UMKM. Seakan tidak peduli warga," pungkas Ricky.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menerima aduan maupun masukan terkait parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan. Dalam hal ini, pihaknya berencana akan menambahkan lahan parkir di lokasi tersebut.
"Terima kasih masukannya, segera kita atasi. Perlu penambahan tempat parkir, kita carikan solusinya," tegas Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, dikutip dari Instagram @arizapatria, Rabu (15/6/2022).
(syf/act)
Load more