Jakarta - Nama Rara si pawang hujan dikenal luas publik sejak aksinya terekspos di ajang balap motor internasional, Moto GP di Mandalika bulan Maret lalu. Kehadirannya menuai pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat. Dalam kempatan wawancara bersama Indy Rahmawati di VDVC Talks terungkap bahwa Rara sudah menjadi langganan hajat negara sejak Pilpres pertama yang diikuti Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya sih merasa hidup saya, satu buat pelayanan. Saya melayani sebagai pawang hujan tidak hanya di Mandalika, tetapi sejak kampanye Pilpres pertama (2014) sampai Pilpres kedua,” ungkap Rara.
Dirinya mengaku tak mau ambil pusing dengan netizen yang memandangnya sebelah mata.
“Tuhan itu memberi saya kesempatan untuk berbuat baik. Apabila orang merasa apa yang saya perbuat adalah hal negatif ya sudah,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Rara membantah jika dirinya disebut tak laku dalam gelaran Formula E.
Pemilik nama lengkap Rara Istiati Wulandari itu mengklaim bahwa Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni telah memintanya menjadi pawang hujan di ajang tersebut, namun ia menolak tawaran tersebut.
Alasannya, ia mengaku memiliki sentimen tersendiri pada Anies Baswedan.
“Iya nggak ikut (di Formula E). Sebenernya Rara sudah di-mention pak Sahroni. Sudah mention butuh pawang hujan,” ujarnya.
Indy Rahmawati selaku host kemudian menegaskan, jika demikian maka anggapan publik soal Rara tidak laku adalah salah.
“(Iya itu) Nggak bener, Karena kan saya yang menolak,” jawab Rara.
“Saya tipikal orang yang tidak terlalu memikirkan politik saja di pawang hujan. Jadi semua EO bisa hire Rara,” imbuhnya.
“Saya hanya berpikir Indonesia itu kalau event-nya bagus kenapa nggak didukung. Walaupun maaf, saya sering menyampaikan nggak suka Aniesnya,” katanya.
Indy yang tekejut dengan jawaban tersebut kemudian menanyakan alasan mengapa Rara tidak menyukai mantan menteri pendidikan itu.
“Semua orang kan punya idola ya, kebetulan saya idolanya bukan Pak Anies. Sejak kayak dulu waktu jadi menteri itu kayak ribet gitu,” jelasnya.
Indy menyanggah, bukankah banyak dari menteri yang juga “ribet” saat menjabat. Sayang Rara tak mampu memberi jawaban yang berdasar.
“Karena kebetulan nggak suka aja,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui, Rara si pawang hujan mulai dikenal khalayak umum sejak kemunculannya pada ajang balap Moto GP di Mandalika bulan Maret lalu. Aksi ritual Rara dengan mangkuk emasnya itu viral menjadi perbincangan publik hingga ke mancanegara.
Pada gelaran Formula E di Ancol Jakarta, Rara mengaku menolak tawaran pekerjaan karena mengaku memiliki sentimen tersendiri pada Anies Baswedan. Sementara sang tuan rumah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan tegas menyatakan tidak akan menggunakan jasa pawang hujan. Pihaknya lebih memilih percaya pada teknologi dan ilmu pegetahuan dari BMKG. Label tak laku kemudian dilekatkan pada Rara oleh netizen. (amr)
Load more