Surabaya, Jawa Timur - Sosok Bung Karno sebagai Bapak Bangsa Republik Indonesia menyimpan banyak fakta menarik yang orang jarang tahu. Salah satunya adalah ternyata Soekarno baru mengenal Islam di usia remaja. Hal tersebut dijelaskan Inisiator Komunitas Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo dalam Sarasehan Kebangsaan bertajuk "Warisi Apinya, Jangan Abunya”.
Dikutip dari buku berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Soekarno lahir dari pasangan suami istri Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai yang menikah pada tahun 1897.
"Saat itu, Sukemi (Sosrodihardjo) dan Srimben (Ida Ayu Nyoman Rai) bertemu di Singaraja, Bali. Ketika itu, Sukemi menjadi seorang guru PNS yang ditugaskan di sana, kemudian saling kenal dan suka," kata Kuncar mengawali kisahnya.
Benih-benih cinta itu muncul, karena indekos Sukemi dengan Puri Agung Singaraja atau kediaman Srimben kala itu jaraknya yang tidak begitu jauh, bahkan sejalur dengan tempat ayah Soekarno itu pergi dan pulang mengajar. Meskipun ada rasa saling suka hubungan keduanya tidak mendapatkan restu karena, Srimben adalah keturunan ningrat kerajaan Singaraja.
“Karena Srimben adalah keturunan ningrat tinggi, sedangkan Sukemi bukan dari keluarga ningrat, sehingga ditolak oleh keluarga pujaan hatinya. Pada saat itu lah ia (Sukemi), tetap mengajak Srimben menikah,” papar Kuncar.
Setelah menikah, Sukemi dan Srimben pun dikaruniai anak pertama pada 29 Maret 1898. Anak pertama berjenis kelamin perempuan itu mereka beri nama Sukarmini. Setelah itu, di tahun 1899, keluarga kecil ini pindah dari Bali ke Surabaya, seiring adanya surat pindah tugas dari kementerian pendidikan kalau itu.
Setelah pindah dari Bali ke Surabaya, Sukemi mengajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) sekolah Belanda untuk bumiputera di Jalan Sulung, atau sekarang SDN Alun - Alun Contong I, Surabaya. Selang setahun kemudian, pada 6 Juni 1901, Srimben melahirkan anak keduanya bernama Kusno yang kelak dikenal sebagai Soekarno.
Load more