Bukan hanya tinggal di indekos, sebagai seorang yang kaya akan rasa ingin tahu, Soekarno muda sering kali ikut nimbrung bersama pendiri Sarekat Islam (SI) itu, ketika mempraktikkan pidato atau diskusi soal politik. Bahkan, saat itu Soekarno sempat menjadi wartawan tulis media yang dimiliki oleh Tjokoroaminoto.
“Di usianya yang masih 15 tahun, Soekarno tergolong sebagai pembaca ulung, makannya di kalau menulis itu runtun. Di bertemu banyak orang yang usianya jauh di atasnya. Yang paling keren, pertama kali Sukarno mengenal Islam itu di rumah HOS Tjokroaminoto,” ungkapnya.
Soekarno Mengenal Cinta
Di usianya yang menginjak ke 20 tahun, Soekarno remaja baru mengenal yang namanya cinta. Kala itu ia menyatakan cintanya kepada Utari, anak pertama HOS Tjokroaminoto. Saat itu, waktu sore hari menyatakan cintanya di atas Jembatan Peneleh, sembari menghadap ke selatan.
Kemudian pada usia ke 21 tahun, Soekarno mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan di ITB, Bandung. Selang satu tahun kemudian Soekarno menerima telegram dari Surabaya, yang mengabarkan wafatnya istri Tjokroaminoto.
Ia pun memutuskan untuk cuti selama tujuh bulan dan pulang ke Surabaya. Saat itu Tjokroaminoto merasa tiada harapan lagi, tanpa istrinya, tokoh politik itu bahkan sempat ling-lung. Tjokroaminoto sudah tidak lagi punya penghasilan dari hasil usaha istrinya.
Pada saat itu juga Soekarno memutuskan menikahi Utari dan bekerja sebagai pegawai tidak tetap di Stasiun Semut (Surabaya Kota) untuk membantu keuangan Tjokroaminoto sekaligus menghidupi biaya sehari-harinya bersama sang istri.
Load more