Sementara di Kecamatan Pammana, selain merendam rumah warga dan area persawahan, banjir juga memutus akses jalan Trans Sulawesi yang berada di Desa Pallawarukka. Di Kecamatan Penrang, jembatan penghubung Desa Temmabarang, dengan Desa Padaelo, terputus.
Selanjutnya di Desa Salotengnga, Desa Ujungpero, Desa Pallimae, Desa Taddangpalie, Kecamatan Sabbangparu, puluhan rumah warga dan area persawahan juga ikut terdampak.
"Selain ribuan rumah warga yang terdampak, banjir juga merendam area persawahan dan memutus akses jalan provinsi, serta jembatan penghubung desa. Saat ini kami masih terus melakukan pendataan dan melakukan evakuasi," katanya.
Menurut Muslihin, ketinggian air yang melanda 46 desa dan kelurahan di 11 Kecamatan tersebut, beragam, yakni antara 10-100 cm. Dari laporan terakhir yang ia terima, ketinggian air di beberapa desa dan kelurahan dikabarkan mulai surut. Sebagian warga sudah membersihkan rumahnya dari material lumpur sisa banjir.
Walau sebagian wilayah dikabarkan banjir mulai surut, tetapi Muslihin meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada, utamanya di saat hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur.
"Sebagian wilayah airnya sudah mulai surut, namun kami meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada," pungkasnya. (Puang hendra/cho/act)
Load more