Jakarta, tvOne
Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji 1443 H/2022 M, puncak haji yaitu wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah bertepatan dengan 8 Juli 2022. Maka Bus Shalawat berhenti empat hari sebelum puncak yaitu 5 Dzulhijjah (4 Juli).
Bus shalawat yang sebelumnya memberikan layanan kepada jamaah calon haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram akan ditarik seluruhnya untuk persiapan Arafah, Muzdhalifah, dan Mina (Armuzna).
Setelah 5 Juli, Bus Shalawat tidak bisa dimobilisasi ke Masjidil Haram, karena seluruhnya dikonsentrasikan dan ditarik untuk persiapan pelayanan Armuzna.
Nantinya Bus Shalawat akan kembali beroperasi normal melayani jamaah dari hotel ke Masjidil Haram pada 14 Juli atau 15 Dzulhijjah.
Arsad mengimbau kepada seluruh jamaah haji Indonesia untuk tidak memaksakan diri ke Masjidil Haram saat operasional Bus Shalawat berhenti sementara.
Dalam periode tersebut juga, jamaah bisa melaksanakan shalat lima waktu di mushala yang tersedia di hotel tempat menginap
"Saya sarankan untuk melaksanakan shalat lima waktu di masjid atau mushala sekitar lokasi jamaah tinggal dan tidak mungkin melaksanakan shalat di Masjidil Haram," katanya.
Hal ini juga sekaligus agar jamaah haji tidak terlalu capek dan bisa menjaga kesehatan jelang puncak haji di Armuzna.
"Menyimpan tenaga untuk keperluan wukuf di Arafah yang saya yakin ini butuh energi yang tidak boleh kita kurangi," katanya pula. (umm/ant)
Load more