Yogyakarta - Di tengah pandemi Covid-19 masyarakat dibayangi maraknya kebocoran data warga negara, sehingga diduga terjadi kasus penjualan data yang semakin masif. Hal ini disampaikan oleh Khusni, Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Informatika dan Komputer Nasional (PERMIKOMNAS) melalui hasil kajian bidang advokasi Permikomnas hari ini.
Di tengah kemajuan teknologi, masyarakat diimbau untuk selalu hati-hati menyikapi data pribadi. Seperti yang terjadi saat ini, dimana diduga ada 1,3 juta data di E-Hac yang bocor. Peristiwa ini menggambarkan lemahnya sistem keamanan data yang di Indonesia.
Kebocoran data seperti ini sebelumnya pernah terjadi pada awal Mei 2020, dimana diduga ada 91 juta data pengguna dan lebih dari tujuh juta data merchant Tokopedia diperjualbelikan di pasar gelap.
Permikomnas meminta pertanggungjawaban kepada pemerintah Indonesia agar segera memperbaiki sistem keamanan data.(nuryanto/chm)
Load more