Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani membeberkan alasan Soekarno mendapatkan julukan arsitek kemerdekaan bangsa-bangsa.
Dia menjelaskan bagaimana presiden pertama Republik Indonesia ini mendapatkan julukan tersebut pada gelaran Diskusi Publik Bung Karno dengan tema Arsitek Kemerdekaan Bangsa-bangsa di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu (3/7/2022).
"Bung Karno pernah bercerita saat beliau dianugerahi gelar doktor honoris causa dalam hal teknikal science Universitas Berlin, Bung Karno bertanya kepada Presiden Universitas Berlin, mengapa mereka ingin menganugerahi gelar itu kepadanya? Ternyata Presiden Universitas Berlin mengatakan karena menurut mereka Bung Karno telah membuat jembatan yang hebat sekali, yaitu a bridge between nation," kata Puan.
Jembatan yang dibangun oleh Bung Karno merupakan jembatan yang menghubungkan antar bangsa.
Sehingga, dia dinilai telah berhasil menghubungkan bangsa-bangsa untuk berkomunikasi akrab antara satu sama lain.
"Menurut saya, Bung Karno aktif membangun jembatan antar bangsa. Disitulah beliau menjadi arsitek kemerdekaan bangsa-bangsa dengan semangat membangun tatanan dunia baru," lanjutnya.
Hal ini juga terkait bagaimana sosok Bung Karno yang selalu menyebar virus semangat di setiap negara yang dia kunjungi.
Diantaranya semangat berdaulat, semangat nasionalisme, gotong-royong, Bhineka Tunggal Ika, toleransi, dan semangat kemandirian ekonomi. Semangat itu juga tercermin hingga ke Uni Soviet atau sekarang Rusia.
"Jejak-jejak sejarah karya arsitektur di banyak belahan dunia yang disinggahi Bung Karno memiliki konteksnya masing-masing, contohnya para pemimpin Uni Soviet tertular semangat toleransi beragama," terangnya.
Kala itu, masjid biru Saint Petersburg tidak dirawat dengan baik dan berakhir menjadi gudang.
Bung Karno meminta pada pemimpin Uni Soviet saat itu agar masjid diserahkan kembali pada umat muslim agar dirawat dan kembali beroperasi sebagai tempat ibadah. (gan/nsi)
Load more