Jakarta - Aparat TNI-Polri terlibat kontak tembak dengan kelompok Komite Nasional Papua Barat atau KNPB di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat pada 5 september 2021.
Kronologis terjadinya kontak tembak adalah, pada pukul 13.45 WIT dilaksanakan Serpas Tim 3 Yonif Raider 762 dengan jumlah 44 orang, dipimpin oleh Lettu Inf. Denaki (Danki) dengan tujuan pos Kamat Distrik Aifat Timur. Ikut dalam rombongan adalah Danrem, Asintel Kodam, Kasi Intel Korem, Kapolres Sorsel, Dandim, Ketua DPRD dan Apintel diantaranya dari BIN, BAIS Mandala dan Denintel.
Pada pukul 14.30 WIT rombongan masuk melewati pertigaan Susumuk masuk arah Aifat dengan melewati Kampung Sory, Kampung Fatemanaa, Kampung Saba, Kampung Tasimara dan Kampung Fankahrio. Rombongan terhenti pada pukul 15.40 WIT karena jembatan kayu dengan panjang enam meter dan lebar empat meter putus dirusak oleh kelompok KNPB dengan menggunakan gergaji Senso, untuk menghambat Apkam masuk Kamat.
Pada pukul 15.40 WIT rombongan yang dipimpin oleh Danrem melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, namun 20 meter dari jembatan ada pohon yang ditumbangkan dan menghalangi jalan dan pada jarak 200 meter jembatan kedua juga dirusak dengan gergaji Senso. 100 meter setelah jembatan kedua juga ada pohon yang ditumbangkan ke jalan. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan sepanjang dua kilometer.
Pada pukul 16.17 WIT, rombongan paling depan mendapatkan tembakan dari arah kiri oleh kelompok KNPB. Tim gabungan langsung membalas dan membuat kelompok KNPB melarikan diri. Tidak ada kerugian dari kontak tembak ini.
Pada pukl 16.35 WIT, Danrem memutuskan untuk melaksanakan pengunduran kembali ke Kodim Ayamaru untuk melaksanakan konsolidasi dan merencanakan langkah selanjutnya.
Berdasarkan peristiwa itu, Tim gabungan kemudian mencatat bahwa perusakan jembatan dan penumbangan pohon yang dilakukan kelompok KNPB mengindikasikan bahwa mereka sudah mengetahui rencana penempatan pasukan di daerah Kampung Kamat Distrik Aifat Timur. Catatan kedua adalah, terjadinya kontak tembak diawali oleh kelompok KNPB yang diperkirakan sebagai pos tinjau, karena tempat penembakan sangat strategis dapat melihat perlintasan jalan yang lewat.
Load more