Jakarta - Perusahaan ekspedisi JNE buka suara terkait tuduhan seorang pria inisial R yang menyebut perusahaan itu telah menimbun beras, telur, dan minyak goreng di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
"Itu fitnahnya kelewatan dibilang ada telur dan minyak goreng. Apa kaitannya? Orang kita nggak ikut distribusi minyak goreng sama telur kok," ujar Hotman dalam konferensi pers di Jet Ski Cafe, Jakarta Utara, Kamis (4/8/2022).
Ia menyebut JNE hanya menerima proyek distribusi beras. Kementerian Sosial juga sudah mengecek langsung ke lapangan dan terbukti tidak ditemukan telur dan minyak goreng.
Sementara atas tuduhan penimbunan beras bantuan presiden (Banpres), Hotman menyebut itu adalah beras rusak yang dibuang kemudian dikubur.
Dari total 6.199 ton beras yang akan didistribusikan ke keluarga penerima manfaat, sebanyak 3,4 ton mengalami kerusakan akibat kehujanan.
"3,4 ton disimpan di gudang JNE selama 1,5 tahun. Rusaknya bulan Mei 2020, baru dikuburkan bulan November 2021 untuk mencegah beras disalahgunakan," jelas Hotman.
Load more