Bogor, Jawa Barat – Polisi akan memperketat penjagaan saat penyekatan kendaraan yang menuju kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat. Sebab mereka mendapati banyak pengendara menggunakan pelat nomor palsu agar bisa lolos pemeriksaan ganjil genap di wilayah tersebut pada akhir pekan.
"Saat ini evaluasi dari minggu lalu kami menemukan banyak masyarakat yang gunakan trik pelat palsu,” ungkap Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata di Persimpangan Gadog, Jumat (10/9).
Untuk mencegah hal tersebut, Satlantas Polres Bogor akan menerapkan pemeriksaan tambahan.
“Kami juga akan melakukan pemeriksaan STNK dan pelat nomor kendaraan yang melalui tempat pemeriksaan,” lanjut Dicky.
Penyekatan dengan ganjil genap (gage) dan pemeriksaan dokumen kendaraan bermotor sudah mulai diterapkan hari ini. Polres Bogor menjaga lima titik yakni Simpang Gadog, Exit Tol Ciawi, Cobanon, Pertigaan Bendungan Kompleks Pertanian, serta Bukit Pelangi.
Sementara itu Polda Jawa Barat bakal memperluas pemberlakuan ganjil genap (gage) di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada akhir pekan ini. Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi kepadatan wisatawan di masa pandemi sekaligus mengatasi kemacetan.
Uji coba perluasan gage di jalur menuju Puncak melibatkan lima polres, yakni Polres Bogor, Polresta Bogor Kota, Polres Cianjur, Polresta Sukabumi Kota, dan Polres Sukabumi.
Sedikitnya akan nada 14 titik penyekatan di beberapa pintu masuk menuju Puncak, Bogor. Penyekatan itu berada di jalur tol maupun non-tol.
Lokasi penyekatan tersebut meliputi delapan titik di Kabupaten Bogor, dua titik di Kota Bogor, satu titik di Kabupaten Cianjur, dua titik di Kota Sukabumi, dan satu titik di Kabupaten Sukabumi.
Dalam mengurangi mobilitas, Polda Jabar akan melaksanakan beberapa tahap. Pertama pembatasan dengan ganjil genap pelat nomor kendaraan. Bila masih padat, mereka akan memberlakukan sistem satu arah. Bila jumlah kendaraan tetap tinggi, langkah berikutnya adalah menutup total kendaraan yang masuk ke Puncak. (Usep Saripudin/act)
Load more