Jakarta - Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman turut mempertanyakan mengenai motif dan latar belakang atas dugaan pembangunan berencana Brigadir J dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dengan adanya kasus yang menjerat petinggi kepolisian itu, Habib mengungkap saat ini merupakan momentum yang tepat bagi institusi Polri untuk mengembalikan citra mereka yang turun di masyarakat.
"Momentum ini dimulai dengan bagaimana mengungkap kasus ini tanpa ada diskriminasi, siapapun yg salah dihukum, jangan ada yang diselamatkan karena bisa tercium," tegas Habiburokhman.
Habib juga mengimbau pada Kapolri agar tidak sampai latah dan 'gebyah uyah', yang artinya orang yang tidak bersalah lalu ikut terhukum dalam mengungkapkan kasus kematian Brigadir J.
Motif dan latar belakang pembunuhan tersebut juga menjadi penting untuk diungkap ke publik. Sebab menurutnya motif yang belum jelas dapat membuat publik berspekulasi macam-macam.
"Akan bagus juga dimulai saat ini disebutkan motifnya, karena berkembang kemana-mana, ada yang bilang soal bunker-bunker yang viral (di rumah Ferdy Sambo).Jadi tidak ada salahnya disampaikan awal motif dan latar belakang," imbuhnya.
Load more