Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak seluruh wali kota untuk mengkampanyekan perlindungan perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan seksual.
Anies mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan United Nations Development Programme (UNDP) berkolaborasi dengan komitmen tinggi terhadap perlindungan perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan seksual.
Sejalan dengan kegiatan Urban 20 (U20) Mayors Summit 2022, agenda ini bertema 'Inovasi Layanan dalam Pencegahan dan Respons atas Kekerasan Berbasis Gender sebagai Bagian dari Pemulihan Sosial yang Inklusif di DKI Jakarta'.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengapresiasi diskusi ini karena membahas Inovasi Layanan dalam Pencegahan dan Penanggulangan Gender Base Violence (GBV) Sebagai Bagian dari Pemulihan Sosial Inklusif di DKI Jakarta.
"Kejadian ini membuktikan bahwa Jakarta memiliki kebijakan zero-tolerance kekerasan terhadap perempuan, yang tercermin dalam kebijakan kami yang mencakup upaya end-to-end mulai dari pencegahan hingga rehabilitasi," katanya.
Sebagai informasi, sejak awal DKI Jakarta telah memasukkan perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam klasifikasi kegiatan strategis daerah serta masuk dalam kegiatan strategis setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jakarta.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) merupakan bagian dari program perlindungan yang sudah berstandar ISO sehingga unit reaksi cepat dengan layanan 24 jam.
Selain itu, Jakarta juga memiliki pos pengaduan di 19 lokasi di seluruh Jakarta, Rumah Aman, dan Jakarta Siaga dengan nomor telepon 112.
"Hal ini untuk menjadikan Jakarta mampu melindungi empat kelompok rentan, yaitu lansia, penyandang disabilitas, perempuan, dan anak. Jika keempat kelompok rentan tersebut dapat terlindungi dengan baik, maka perlindungan untuk seluruh warga Jakarta juga akan berjalan baik," pungkasnya.
Karena keberhasilan itu pula, UNPD menyematkan DKI Jakarta sebagai daerah percontohan sejak tahun 2017 dalam memperkuat akses layanan publik untuk korban Kekerasan Berbasis Gender melalui rangkaian intervensi yang saling melengkapi dengan dukungan penuh dari Pemerintah Jepang dan Seoul Policy Center (USPC).
Kegiatan ini pun dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Officer in Charge UNDP Indonesia, Mr. Nicholas Booth. Dengan menghadirkan para pembicara yakni, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, pakar dari Seoul Policy Center, Hye Young Park, serta Delegasi Kota dari Mumbai, India, Iqbal Singh Qhalal, Delegasi Kota dari Lima, Peru, Jhosselyn Jheydi, dan Delegasi Kota dari Quito, Ekuador, Juan Manuel Carrion. (agr/put)
Load more