Jakarta - Mantan Menteri BUMN era Megawati Soekarno Putri, Laksamana Sukardi meluncurkan karya buku berjudul "Pancasalah" di Jakarta.
Menueutnya, sampai saat ini Indonesia belum mampu meningkatkan status ekonomi (kesejahteraan rakyat) menjadi negara berpenghasilan tinggi (sejahtera)? Perekonomiannya terjebak dalam pendapatan kelas menengah (Middle Income Trap).
"Kalau negara ini belum bisa maju harus dilihat tata kelolanya. Misalnya dalam hal demokrasi. Bagaimana bisa peraturan yang menyangkut partai, diputuskan sendiri oleh DPR yang dikendalikan oleh partai," katanya.
Laksana mencontohkan, salah satu kesalahan dalam negara ini, yakni tata kelola. Tata kelola sebuah negara harus baik. Sehingga kalau ada penyelewengan dalam pengelolaannya bisa dikembalikan ke tata kelola yang baik.
Kalau negara ini belum bisa maju, kata dia, harus dilihat tata kelola-nya. "Misalnya dalam hal demokrasi. Bagaimana bisa peraturan yang menyangkut partai, diputuskan sendiri oleh DPR yang dikendalikan oleh partai," katanya.
Saat peluncuran buku, juga dilaksanakan bedah buku oleh sejumlah tokoh nasional, diantaranya Eros Djarot, Yudi Latif hingga Dahlan Iskan.
Sementara itu, politisi senior pendiri Partai Nasional Banteng Kemerdekaan, Eros Djarot mengingatkan pentingnya membaca kembali preambule (pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Hal itu diungkapkan oleh budayawan bernama asli Soegeng Rahardjo Djarot saat menjawab pertanyaan floor, terkait solusi sederhana dari sisi kebudayaan untuk memperbaiki kondisi negara yang sedang tidak baik-baik.
Dalam kesemtan itu Dahlan Iskan menyoroti kenaikan harga BBM di dalam negeri yang berulangkali naik.
"Melihat fenomena kenaikan harga BBM yang selalu berulang, Dahlan Iskan mengatakan sebaiknya negara mulai menggunakan enerji non BBM. "Kita sudah harus manfaatkan enerji untuk mengganti pemakaian BBM. Salahsatunya mulai memakai kendaraan listrik," kata Dahlan yang juga menjadi Menteri BUMN di era pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. (ebs)
Load more