Surabaya, Jawa Timur - Seiring dengan melandainya angka penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Timur (Jatim), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, tancap gas pemulihan ekonomi di wilayahnya dengan K-UKM Eexpo, yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jatim, di Grand City Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh 90 peserta UKM, dan digelar secara hybrid, baik offline ataupun secara virtual, untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Dalam sambutannya Khofifah menegaskan, bahwa angka penyebaran Covid-19 di Jatim sudah mulai melandai, sehingga dia ingin mengegas pertumbuhan ekonomi.
”Ekonomi di Jatim harus kembali digas, kerja sama UKM dengan pihak permodalan juga harus kembali ditingkatkan, agar UKM bisa kembali bergerak, dan ekonomi masyarakat kembali tumbuh, terlebih PDRB di Jawa Timur 57 persen merupakan sektor UMKM,” ungkap Khofifah.
Khofifah mengatakan, pada semester pertama tahun 2021, pertumbuhan ekonomi di Jatim sekitar 7,05 persen.
“Memasuki bulan Juli dan Agustus, perekonomian di Jatim melambat seiring dengan penerapan status PPKM darurat di Jatim. Namun pada bulan September ini optimis ekonomi di Jatim akan melesat, seiring dengan melandainya kasus penyebaran Covid-19 di Jatim,” tutur orang nomor satu di Jatim ini.
Dalam pameran K-UKM Expo ini, Pemprov Jatim juga menggandeng Bank Indonesia, Bank Jatim, Bank UMKM Jatim, Pegadaian, serta pihak-pihak lain yang dapat ikut mendorong tumbuhnya perekonomian di Jatim melalui sektor UMKM.
K-UKM Expo Jatim digelar sejak Rabu (15/9) hingga Minggu (19/9) ini, tempat itu akan mempromosikan serta menampilkan produk unggulan daerah melalui penguatan sinergi dan kolaborasi komponen perekonomian bangsa. Tujuannya untuk memfasilitasi pemasaran produk unggulan daerah ke pasar nasional, regional, global, termasuk pasar lokal. (Syamsul Huda/act)
Load more