"Ini luar biasa karena sesuai dengan tema Tourism Working Group ini yaitu penguatan komunitas dan UMKM melalui transformasi melalui pariwisata dan kebudayaan dengan penguatan ekonomi rakyat," kata Yuke.
Sedangkan menurut Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Nur Asia Uno, batik Lasem adalah batik tulis yang pengerjaannya tidak mudah dan memakan waktu. Sehingga, batik yang memadukan motif Jawa dan Tionghoa ini memiliki nilai ekonomis dan seni yang tinggi.
"Jadi harapan saya, supaya batik Lasem ini bisa lebih familiar. Saya sangat mendukung scarf batik Lasem ini diberikan sebagai suvenir pada para istri dan suami para menteri pariwisata (peserta TWG) G20. Mudah-mudahan mereka suka dan ikut mempromosikan batik Lasem supaya bisa mendunia," ujar Nur Asia. (rul/put)
Load more