Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengadakan "gerebek lumpur" guna mengantisipasi terjadinya genangan atau banjir di wilayah tersebut.
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, Kamis (29/9/2022) meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat dalam "gerebek lumpur" untuk dapat memetakan wilayah pengerjaan agar tidak ada energi mubazir.
Dia juga mengimbau kepada penanggung jawab SKPD untuk membagi dan memetakan anggotanya dalam melaksanakan gerebek lumpur ini agar tidak terjadi tumpang-tindih.
Munjirin berharap pengerukan sedimen lumpur akan meningkatkan volume daya tampung kali dan drainase. Sehingga, yang selama ini daya tampungnya dangkal, ke depannya daya tampung air lebih maksimal.
Adapun wilayah cakupan gerebek lumpur di Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah segmen Jalan Amil sampai Jalan Palem sepanjang kurang lebih 500 meter.
Gerebek lumpur kali ini mengerahkan 250 personel dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga, serta Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Suku Dinas Lingkungan Hidup, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Pemadam, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Perhubungan.
Pengerjaan akan dilakukan selama 14 hari dengan membagi wilayah pengerukan menjadi 3 segmen yang setiap segmennya mencapai 100 meter.
Selain personel dari SKPD Kota Administrasi Jakarta Selatan, kegiatan ini juga menurunkan 7 unit eskavator, 10 unit truk pembuangan sampah (dump truck) yang satu unitnya berkapasitas lima meter kubik dengan target pengerukan 1.130 meter kubik (m3). (ant/act)
Load more