Jakarta - Negara-negara anggota G20 sepakat mencari solusi bagi berbagai permasalahan global. Kesepakatan itu dicapai seiring dengan selesainya pertemuan ketiga Sherpa G20 di Yogyakarta, Kamis (29/9/2022).
Pertemuan ketiga itu diselenggarakan untuk membahas rancangan Deklarasi Pemimpin G20 (Leaders’ Declaration) dalam KTT G20 November nanti.
“Dalam pertemuan ini, kami dapat melihat komitmen bersama negara G20 untuk tetap satu, dengan menawarkan solusi bagi permasalahan global yang terjadi dewasa ini,” kata Deputi VII Kemenko Bidang Perekonomian sekaligus Co-Sherpa Edi Prio Pambudi dalam keterangan resminya.
Krisis energi, kelangkaan dan kenaikan harga pangan, inflasi, hingga keberlanjutan pemulihan dari COVID-19 adalah isu yang tidak hanya dihadapi negara-negara G20, tapi juga negara berkembang dan negara rentan.
“Para Sherpa menunjukkan komitmen nyata untuk menguatkan kredibilitas G20 bagi masyarakat global,” ujarnya.
Pembahasan Leaders' Declaration dimulai dari materi yang relatif mudah diterima oleh semua negara, diikuti dengan pertemuan bilateral dengan beberapa negara kunci agar kesepakatan dapat tercapai.
Pembahasan teknis Leaders' Declaration akan dilaksanakan pada Oktober 2022, sebelum difinalisasi pada pertemuan keempat Sherpa G20 di Bali pada November 2022, menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Rancangan deklarasi berisi tiga isu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi, serta isu global yang mendesak dibahas berupa ketahanan pangan.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar Presidensi G20 Indonesia menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan meningkatkan peran dan profil Indonesia pada forum G20, maka Presidensi G20 Indonesia mengenalkan pendekatan baru dalam menghasilkan concrete deliverables.
“yaitu proyek, program, atau inisiatif sebagai manfaat nyata dan bentuk konkret," ujarnya. (hw/mut)
Load more