Jakarta - Hujan lebat yang mengguyur wilayah DKI Jakarta pada sore hari ini, menyebabkan Jalan Jenderal Ahmad Yani Cempaka Putih, Jakarta Pusat tergenang air setinggi 30-40 cm.
Tampak sejumlah pengendara nekat melawan arus lalu lintas guna menghindari genangan air yang merendam ruas jalan tersebut.
Akibat banyaknya pengendara yang melawan arus, ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani pun mengalami kemacetan arus lalu lintas.
Dampak terjadinya kemacetan lalu lintas ini pun dikeluhkan sejumlah pengendara lain. Maulana (42) misalnya, sopir taksi online ini pun menyebut, akibat terjadinya kemacetan, dirinya harus merugi dengan kehilangan pelanggan yang merasa telah menunggu penjemputan terlalu lama.
"Ini saya udah dua kali di cancel sama Cs (pelanggan). Ini udah dapet lagi di deket RS Pertamina tapi malah macet, jadi lama saya jemputnya ini," kata dia.
"Ya kalau emang mau ngehindarin lebih baik minggir aja gitu, jangan forbodden gini. Kan kasian yang lain jadi kena dampak macetnya," sambungnya dengan kesal.
"(Kenapa lawan arus, kan berbahaya?) Ya daripada motor saya mogok, biaya service-nya kan mahal kalau motor mati kena banjir. Mending saya lewat jalur cepat daripada harus lewatin banjir," kata Ikrar.
Sementara itu, tak berbeda dengan penjelasan Ikrar, Ardi (30) mengaku latah mengikutin pemotor lainnya yang melawan arus guna menghindari genangan air.
"Kalau saya ikut-ikutan aja, orang pada mogok itu yang lewat situ (lokasi genangan). Jadi saya coba hindarin banjir ajalah, sayang motornya," ucap dia.
Lebih lanjut, akibat banyaknya pengendara yang melawan arus guna menghindari genangan air, terlihat kemacetan arus lalu lintas di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih pun terjadi.
Tampak kemacetan mengular hingga sekitar 1 kilometer panjanganya, dimulai dari Trafic Light (TL) Rawasari hingga ke dekat simpang Coca Cola Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (rpi/muu)
Load more