Berjalannya waktu, tinggi muka air terus meningkat sekira tinggi dada orang dewasa.
Dirinya pun memutuskan untuk menyelamatkan sejumlah barang yang berada di ruang Kepala Sekolah MTSN 19 Jakarta.
"Begitu guru piket bilang anak-anak jangan berenang, saya tinggal ke ruang TU karena saya menyelamatkan barang di TU, air baru sedengkul," ungkapnya.
Sejumlah pramubakti yang sibuk menyelamatkan barang-barang tak sadar jika air bah datang secara tiba-tiba menghantam bangunan dari sekolah itu.
Lantas terdengar suara gemuruh bak gempa bumi yang sengat keras dan teriakan sejumlah warga lingkungan sekolah.
Ia pun bersama pramubakti dan sejumlah guru yang berada di ruang Tata Usaha (TU) terjebak akibat tinggi air sekira dada orang dewasa.
"Setelah itu saya kembali ke ruang guru dan karena saya selamatkan barang guru dan setelah itu begitu air bah langsung gitu kaca pecah dan seperti di bawah kaki seperti terjadi gempa. Saya enggak tahu di belakang ruang guru terjadi tembok rubuh," ungkap Sri.
Load more