Namun, langkah polisi dalam menanggulangi kerusuhan di Derbi Jatim tak sesuai harapan. Standar pengamanan yang diterapkan cenderung "ngasal" dan tidak mengerti aturan.
Oleh karenanya, wajib dilakukan investigasi dan evaluasi menyeluruh dan mendalam. Tujuannya agar peristiwa Kanjuruhan menjadi tragedi kemanusian terakhir di dunia sepak bola Tanah Air.
Akan tetapi, evaluasi jangan bersifat klise kalau hanya di permukaan. Apalagi hanya dengan liga berhenti sesaat, kemudian lanjut seperti sedia kala.
Semua dianggap kembali berjalan normal karena sudah mengeluarkan berbagai sanksi. Kalau hanya menodong dan "menyikat" pihak-pihak yang paling rentan, tentunya bukan evaluasi.
Sosok yang memiliki kewenangan pun tidak tersentuh. Peristiwa memalukan ini kemudian berakhir dengan hanya ungkapan duka.
Ini merupakan tragedi luar biasa, mengingat ratusan nyawa sirna. Berbagai langkah luar biasa mutlak dilakukan.
Seluruh otoritas tertinggi Indonesia wajib bertindak, menghukum semua yang bersalah. Terkhusus Kapolri, merombak yang memang harus dirombak.
"ISESS menuntut Kapolri mengusut tuntas penanggung jawab penyelenggaraan pertandingan, sehingga terjadi tragedi besar ini," tutur Bambang. (mir/lpk/muu)
Load more