Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebut pembangunan Halte Bundaran HI yang diduga menutupi pandangan cagar budaya Patung Selamat Datang dibangun dengan prinsip kesetaraan.
Politikus independen ini ingin menciptakan sebuah bangunan yang di mana fasilitasnya dapat dinikmati semua kalangan tanpa klasifikasi tertentu.
Anies menyatakan kesetaraan lantaran menurut dia dulu hanya warga yang mampu membayar mahal makan di restoran mewah di area sekitar yang dapat menikmati lanskap Bundaran HI.
Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini bercerita jika dia memiliki keinginan untuk menciptakan sebuah fasilitas yang dapat diberdayakan oleh seluruh strata sosial dalam menikmati pemandangan Patung Selamat Datang.
“Kawasan Bundaran HI ini dulu yang bisa menikmati dari ketinggian itu yang mampu bayar restoran di sini yang harganya mahal. Sementara keindahan dari Bundaran HI dengan Patung Selamat Datang ketika dilihat dari ketinggian itu bagus sekali,” tutur Anies.
“Saya berkali-kali merasakan duduk di sana (restoran mahal) sambil duduk membatin, kapan ya rakyat bisa menikmati seperti kami nikmati di atas?,” lanjutnya.
Anies pun mengatakan cita-cita itu tak mungkin dapat direalisasikan apabila bukan negara yang melakukannya. Terutama guna pelestarian cagar budaya Patung Selamat Datang.
Itu mengapa revitalisasi pembangunan Halte Bundaran HI dilakukan dengan menciptakan ruang terbuka atau disebut anjungan Halte Bundaran HI.
Ruang ini difungsikan sebagai area penumpang melihat pemandangan Bundaran HI dan memberikan perasaan kesetaraan.
“Jarak yang terjangkau, view yang indah dan bisa dinikmati oleh semua. Karena itu saya menganjurkan kalau mau menikmati datangnya pakai TransJakarta saja sehingga tak perlu cari tempat parkir. Cukup berhenti di halte ini lalu langsung naik menikmati pemandangan,” pungkasnya. (agr/nsi)
Load more