Madiun, Jawa Timur - Guna mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban narapidana pasca-tragedi kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tangerang, Lapas Kelas 1 Madiun Jawa Timur, telah melakukan deteksi dini dengan peremajaan jaringan listrik di seluruh blok tahanan, yang diakui kondisinya sudah membahayakan.
“Untuk mengantisipasi kebakaran dan gangguan keamanan ketertiban, kita telah melakukan beberapa kegiatan deteksi dini. Seperti peremajaan jaringan listrik di seluruh blok tahanan yang memang usianya sudah tua seusia bangunan lapas,” kata Kepala Lapas Kelas 1 Madiun Asep Sutandar saat ditemui di Lapas Madiun, Selasa (21/9) kemarin.
Kalapas mengatakan, kondisi jaringan listrik di Lapas Madiun memang sudah tua, seusia bangunan lapas yang dibangun sejak 1919. Dirinya telah meminta bantuan pihak PLN untuk mengganti seluruh kabel jaringan listrik di seluruh blok tahanan.
“Kita minta bantuan kepada PLN untuk mengaudit dan hasilnya memang sudah membahayakan. Kita juga telah perbarui semua termasuk buat pembagian arus listrik antar blok, sehingga nanti jika terjadi korsleting listrik di satu blok, maka blok yang lain tidak terganggu,” tambahnya.
Selain peremajaan jaringan listrik pihak lapas juga memberikan banyak kegiatan pelatihan kerja untuk menyalurkan hobi dan kreativitas para narapidana di dalam lapas. Seperti, membatik, mebeler dan juga memproduksi aneka jajanan kue bagi napi wanita.
Bahkan hasil karya para napi ini laku di pasaran lokal Madiun, sehingga hasilnya langsung diberikan kepada napi untuk bisa dikirim kepada keluarga sebagai nafkah mereka.
“Hobi saya dulu adalah tato, tapi disini diganti dengan membatik. Awalnya sulit tapi karena ikut pelatihan jadi lama lama bisa. Seneng ada kegiatan dilapas tidak jenuh,” kata Wayan John Lennon, napi kasus narkoba asal Bali yang menjadi kreator motif batik khas lapas Madiun.
Load more