Jakarta - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta ungkap oknum Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 52 Jakarta melakukan tindak intoleransi.
Diketahui oknum guru tersebut menginstruksikan para siswa untuk tidak memilih kandidat ketua OSIS beragama non muslim.
Berdasarkan tudingan guru tersebut, dia takut apabila terpilih sebagai ketua OSIS nantinya dia tidak akan membuat program kerja yang tidak pro Islam.
Oknum itu berprofesi sebagai Guru ASN (Aparatur Sipil Negara) sehingga perlu diproses sesuai dengan mekanisme yang ada.
“Inspektorat dengan Disdik sudah turun (mengatasi) kan itu ada mekanisme ASN, ditanya, dibahas,” kata Heru di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Namun ketika ditanya apakah oknum tersebut akan diberhentikan dari jabatannya sebagai guru, Heru mengaku belum mendapatkan laporan dari jajarannya.
“Apakah akan diberhentikan sebagai guru? Itu ada prosesnya. Inspektorat lagi bahas, belum ada laporan ke saya,” ujarnya.
Sementara diberitakan sebelumnya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMA Negeri 52 Jakarta diketahui telah dipecat usai tindak rasisnya terkuak.
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah ungkap oknum melarang siswanya memilih ketua OSIS non muslim.
"Sanksi dipecat karena sudah 31 tahun jadi guru baru sadar kalau itu salah. Juga dengan bukti yang jelas," kata Ima saat dihubungi media, Rabu (19/10/2022).
Usai menerima adanya laporan intoleran di sekolah, Ima melakukan inspeksi mendadak ke sekolah.
Dia membeberkan memiliki sebuah bukti rekaman percakapan oknum dengan siswa saat berdiskusi perihal seleksi OSIS.
"Saya juga menerima laporan bukti berupa rekaman percakapan guru dan siswa saat berdiskusi seleksi OSIS. Setelah melewati beberapa seleksi, terpilih lima orang siswa kandidat ketua OSIS dan salah satunya adalah non muslim," tulis Ima di Instagram.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dalam rekaman tersebut jelas terdengar oknum menyatakan kandidat OSIS non muslim jangan sampai lolos lantaran dinilai tidak dapat dikontrol saat pemilihan nanti.
Berdasarkan pernyataan Ima, oknum guru takut jika nanti ketua OSIS yang terpilih tidak beragama Islam.
"Dia (oknum) menilai ketua OSIS yang non muslim kemungkinan condong membuat program OSIS yang tidak pro Islam. Atas hal ini maka saya sampaikan pada pimpinan Fraksi PDIP merekomendasikan guru tersebut dipecat agar jera," pungkasnya. (agr/nsi)
Load more