Jakarta - Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet mengajak seluruh masyarakat terutama mereka yang berada di desa adat sekitar lokasi pertemuan G20 untuk ikut menjaga kondusivitas.
Ida Penglingsir Agung menyebut dukungan warga merupakan hal yang penting, terutama masyarakat Bali di 25 desa adat sekitar lokasi utama pertemuan kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Sebagai pemimpin di Majelis Desa Adat, ia melihat G20 sebagai momentum baik untuk kebangkitan pariwisata Pulau Dewata, maka itu seluruh elemen masyarakat diminta untuk bersatu demi menjaga martabat Indonesia, serta nantinya ketika delegasi kembali ke negaranya dapat memberi kesan positif kepada rakyatnya soal Bali.
"Seluruh desa adat sudah di-briefing, sering kali kita sosialisasikan. Desa adat dan pecalang-pecalang Sipandu beradat (Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat) siap mengamankan dan menyukseskan G20," ujarnya.
Ketua MDA Bali itu mengatakan bahwa pecalang maupun prajuru desa adat selama ini "ngayah" untuk Bali atau secara ikhlas bekerja mendukung kondusivitas G20 tanpa meminta penghargaan, namun berharap Bali bangkit dengan upaya tersebut.
Dukungan dari masyarakat untuk tidak beraktivitas di area pertemuan puncak pada 15-16 November 2022 mendatang juga mulai muncul sebagai upaya mereka menjaga kelancaran dan kesuksesan G20.
Load more