Jakarta - Selain diduga tewas karena kelaparan, kulkas di rumah satu keluarga di kawasan Kalideres juga kosong tak ada bahan makanan apapun.
Polisi mengungkap perabot rumah tangga milik satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, masih lengkap.
Hanya saja, ketika kulkas diperiksa, isinya sudah kosong dan tidak ada satu bahan makanan apapun.
"Perabotannya ada, termasuk kulkas juga ada. Tapi, kulkasnya kosong, enggak ada makanan. Ini benar-benar kosong," kata Kapolsek Kalideres, Kompol Syafri Wasdar, kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).
Barang-barang Sudah Dikemas di dalam Kardus
Sementara itu, Syafri juga mengatakan sejumlah barang di rumah keluarga tersebut sudah dikemas di dalam kardus seperti layaknya persiapan pindah.
"Di dalam rumah itu, barang itu jadikan banyak barang-barang yang dimasukin kardus dan sebagainya, diikat juga. Banyak kayak baju yang sudah diikat begini, kayak orang mau pindah. Lampu rumah juga banyak yang sudah dicopot, mungkin sebelum ngomong ke PLN," katanya.
4 Orang Ditemukan Tewas Sebelumnya diberitakan, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah gegerkan warga Kalideres Jakarta Barat pada Kamis, 10 November 2022.
Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan yakni ipar dari Rudyanto.
Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada empat orang itu.
Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu. Sementara itu, diduga keempat anggota keluarga tersebut tidak makan dalam waktu yang lama.
Dugaan tidak makan itu, setelah tidak ditemukan sisa makanan pada lambung korban. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengatakan diduga keempat korban tidak makan selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ujar Pasma ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polri, hingga kini masih memeriksa organ lainnya. Untuk menemukan apakah ada indikasi lainnya yang mengakibatkan korban tewas.
"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ujarnya.
Ketua RT dan Tetangga Diperiksa Polisi
Ketua RT dan tetangga diperiksa polisi terkait kasus penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
Polres Metro Jakarta Barat memeriksa sedikitnya empat orang saksi terkait penemuan empat mayat di kawasan Kalideres yang merupakan satu keluarga di dalam rumah.
"Ada empat saksi yang sudah kita periksa. Pihak RT dan tetangga sekitar," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Ia menjelaskan, Ketua RT setempat diperiksa lantaran bertindak sebagai orang pertama yang menemukan mayat di dalam rumah.
Sementara itu, tiga orang tetangga lainnya dimintai keterangan guna melengkapi fakta dalam proses penyelidikan.
Tidak hanya memeriksa empat saksi, polisi juga telah berupaya mencari rekaman kamera CCTV di lokasi.
"Setelah kita periksa, tidak ada kamera CCTV di lokasi," jelas dia.
Hingga saat ini, prosesor penyelidikan masih berlangsung.
Pasma pun tidak menutup kemungkinan akan memeriksa lebih banyak saksi untuk kepentingan penyelidikan.
Sebelumnya, penemuan itu berawal ketika Ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban, pada Kamis (11/10/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
Ketua RT pun melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, Ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.
"Saat itu pagar rumah dan pintu utama terkunci," kata Pasma.
Ketika pintu utama di buka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.
"Untuk mayat yang ditemukan dalam nama di kartu keluarga bahwa identitas atas nama RY usia 71 tahun dan RN usia 68 tahun dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan BG usia 69 tahun merupakan ipar dari bapaknya," kata Pasma.
Setelah mayat ditemukan, polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi.
Setelah itu, keempat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk proses autopsi.
Hingga saat ini, polisi masih memeriksa beberapa saksi dan melakukan penjagaan di tempat kejadian perkara.
Cerita Kerabat Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres
Baru-baru ini warga dihebohkan dengan kabar satu keluarga ditemukan tewas dalam kediamannya di kawasan perumahan elit Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
Satu keluarga tersebut yakni seorang bapak berinisial RG (71), anak berinisial DF (42), ibu berinisial KM (66), dan paman berinisial BG (68).
Sejak ditemukan tewas, pihak kepolisian kesulitan mencari penyebab dari kematian tersebut termasuk saksi dari kerabat keluraga korban.
Alhasil pada Sabtu (12/11/2022) pihak kerabat keluarga mendatangi Mapolsek Kalideres untuk memberikan kesaksian terhadap para korban semasa hidupnya.
Handoyo selaku adik ipar dari KM (66) mengaku tak mengetahui penyebab kematian dari kerabat keluarganya tersebut.
Ia mengungkap satu keluraga tersebut tak lagi banyak1 melakukan komunikasi dengan kerabat lainnya selama beberapa tahun belakangan.
"Kita juga enggak tahu penyebab mereka meninggal kenapa gitu. Kalau dengan saya pribadi itu sudah lebih dari 20 tahun. Tapi dengan istri saya ya sekitar mungkin 2 tahunan lah," katanya kepada wartawan saat menyambangi Mapolsek Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022).
Handoyo mengaku sejumlah keluarga besar dari para jasad tersebut terkejut mendangar kabar duka yang datang melalui pemberitaan.
Bahkan, dirinya terkejut adanya kabar dugaan kelaparan menjadi penyebab tewasnya satu keluarga tersebut. Pasalnya, semasa hidup korban tak mengaku memiliki kesulitan ekonomi kepada para kerabat keluarganya.
"Kita justru kaget ya kalau memang dia tidak mampu kenapa dia tidak menghubungi saudara atau mungkin minta tolong tetangga tapi tidak ada sama sekali, sehingga kita juga kaget baru tahu kalau sampai begitu parahnya," katanya.
"Biasa-biasa saja, yang saya tahu ibunya dulu jualan kue, bapaknya kerja kantor, tapi anaknya saya tidak tahu kerja apa," lanjutnya.
Adapun para kerabat keluarga mengaku bakal melakukan prosesi kremasi terhadap jasad satu kelaurga tersebut.
"Rencana di kremasi di Cilincing," pungkasnya. (raa/ree/ant/viva/muu)
Load more