Dengan disepakatinya poin soal penyebaran arus investasi EBT ke negara berkembang, kata Bahlil, kini negara maju harus bijak dan berjiwa besar untuk melakukan investasi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Saat ini pihaknya akan menindaklanjuti secara teknis dengan menyusun strategi “jemput bola” untuk menggaet investasi dari negara maju tersebut. Menurut Bahlil, butuh strategi kreatif untuk menjemput investasi yang kini peluangnya semakin terbuka lebar bagi negara berkembang.
“Ini kesepakatan, kesepahaman. Sebuah kesadaran bersama dan sudah membuka diri. Sama seperti di Paris Agreement, ada sebuah kesadaran bersama, bagi negara yang kreatif, maka dia akan mendapatkan porsi yang lebih baik,” kata Bahlil. (hw/ebs)
Load more