PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan segera menerapkan teknologi pengenal wajah di pintu keberangkatan (face recognition boarding system). Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo memastikan teknologi pengenal wajah itu sedang diujicoba di Stasiun Bandung, Jawa Barat. Tujuan diterapkannya inovasi ini adalah untuk mempercepat pergerakan penumpang di pintu keberangkatan.
“Ini akan mengurangi antrean. Jadi waktu boarding cukup muka yang diidentifikasi," ungkap Didiek dilansir dari ANTARA, Rabu (16/11/2022).
Dengan teknologi pengenal wajah, penumpang sudah tidak perlu lagi menunjukkan dokumen seperti KTP, tiket kereta, hingga tiket vaksin.
Layanan ini sudah dilengkapi dengan kamera yang bisa mengidentifikasi indentitas data penumpang cukup lewat wajah, secara otomatis akan tampil data pribadi, tiket, hingga status vaksinasi.
Dengan adanya teknologi baru ini, setiap penumpang KAI wajib mendaftarkan dirinya sekali saja dan berlaku untuk selamanya. Caranya adalah dengan memindai KTP elektronik dan sidik jari telunjuk pada alat yang tersedia.
Selanjutnya saat di pintu masuk penumpang bisa mengarahkan wajahnya ke mesin pemindai dan gate akan otomatis terbuka apabila data telah sesuai.
Didiek menjelaskan bahwa teknologi pengenal wajah ini akan segera diterapkan di stasiun-stasiun besar. Kini alat pemindainya tengah diproduksi dalam jumlah banyak.
"Produksi alatnya sedang kami kembangkan, nanti bisa segera distribusi ke stasiun-stasiun besar," ucapnya.
Selain merilis teknologi pengenal wajah, KAI juga baru saja meluncurkan dua film pendek baru berjudul "Bergerak Dengan Bahagia, Bergerak Untuk Indonesia" untuk genre dokumenter dan “Strangers with Memories" bergenre fiksi.
Keduanya digarap oleh sutradara kenamaan Fajar Nugros. Dengan dua film ini, KAI ingin lebih mendekatkan diri dengan konsumen.
Film tersebut menggambarkan perubahan apa saja yang telah dilakukan PT KAI agar bisa semakin menyesuaikan perkembangan zaman. (amr)
Load more