Jakarta - Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto (Pacul) buka suara soal beberapa aktivis yang dibungkam saat melakukan aksi protes ketika acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Politikus PDIP itu tidak setuju atas pergerakan aktivis yang protes pada momen KTT G20. Menurut dia, aksi protes itu bisa mencoreng nama baik Indonesia.
"Nah, ini juga yang keliru. Ini bangsa Indonesia bukan? Bangsa Indonesia, kita sedang terima tamu, ini secara tatap muka kan mencoreng muka kita," tutur Pacul di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Dia lantas mengilustrasikan momen tersebut antara tamu yang hadir ke rumah dengan anak tuan rumah yang tak bisa diatur. Hal itu tentu dinilai buruk oleh pihak eksternal.
"Kalo sedang ada tamu, kau di rumah sedang ada tamu, anakmu di rumah banting-banting bagus enggak? Anakmu teriak-teriak bagus enggak? Kamu sedang terima tamu penting nih, kan enggak bagus," jelas dia.
Pacul lantas mempertanyakan para aktivis tersebut terkait tes wawasan kebangsaan.
"Itu pake pikiran normal aja, yang demo ini justru dipertanyakan tentang kekuatan berbangsa dan bernegara sudah pernah ikut wawasan kebangsaan belum?" kata dia.
Amnesty Internasional Indonesia melalui akun Twitter-nya @amnestyindo menyatakan selama KTT G20 yang berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali, sejumlah aktivis yang protes ke pemerintah diduga dibungkam dan diintimidasi oleh aparat negara.
Salah satunya yang menjadi sasaran adalah beberapa aktivis Greenpeace Indonesia. Pihak tersebut diduga mendapat ancaman dna intimidasi ketika bersepeda menuju Bali.
Mereka sedang berkampanye soal krisis iklim menjelang KTT G20. Diketahui, empat akun WhatsApp aktivis Greenpeace Indonesia diretas.
Mereka kemudian dipaksa ormas untuk menandatangani pernyataan agar menghentikan aksi kampanye selama KTT G20. (saa/muu)
Load more