LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Guru Penggerak SMPN 1 Banjarmasin. Ki-ka: Haji Ahmad, Akhmad Basuki, Norliani.
Sumber :
  • Dok. Kemendikbudristek

Ketika Guru Rasakan Perubahan Setelah Ikuti Program Guru Penggerak

“Tidak ada yang tidak mungkin”, itulah kalimat yang meluncur dari seorang Guru Penggerak dari SMPN 1 Banjarmasin, Akhmad Basuki.

Rabu, 23 November 2022 - 07:51 WIB

Jakarta - “Tidak ada yang tidak mungkin”, itulah kalimat yang meluncur dari seorang Guru Penggerak dari SMPN 1 Banjarmasin, Akhmad Basuki. Di usianya yang menginjak lima puluh tahun, ia justru makin menikmati profesinya sebagai guru Bahasa Inggris. Hal itu ia rasakan setelah mengikuti pendidikan Guru Penggerak dan mengimplementasikannya dalam pembelajaran selama satu tahun terakhir.

“Saat ini (saya) lebih punya rasa percaya diri. Mau mengajar, sharing dengan guru lain, tidak ada masalah,” aku Basuki.

Padahal, menurut guru yang mulai mengajar sejak 1999 ini, ia dahulu adalah seorang yang tertutup. Dengan sesama rekan guru mata pelajaran bahasa Inggris pun ia merasa sulit berkomunikasi. Namun, setelah menjadi Guru Penggerak, ia tidak ragu bertanya dan bekerja sama, saling berbagi perangkat atau teknik mengajar, dengan sesama guru.

Semua berawal dari rutinitas Basuki membuka Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB). Dari situlah Basuki melihat informasi mengenai program Guru Penggerak dan memberanikan diri untuk mendaftar. Dengan dukungan sekolah, Basuki pun resmi mengikuti pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 pada 2021.

Baca Juga :

Meskipun pada awalnya merasa berat harus menjalani pendidikan selama sembilan bulan, tetapi dengan adanya lokakarya-lokakarya serta bantuan fasilitator dan instruktur, Basuki justru merasakan waktu berjalan singkat. Ia menikmati walaupun terkadang harus terjaga sampai pukul dua atau tiga dini hari untuk menyelesaikan tugas-tugas selama pendidikan, karena hanya itulah waktu yang ia punya selepas mengajar anak-anak dari pagi sampai siang hari.

Kini, banyak perubahan yang Basuki rasakan, baik dalam cara mengajar maupun meningkatkan kemampuan diri. Di kelas, mata pelajaran bahasa Inggris yang ia ampu tidak lagi mengandalkan membaca buku sepenuhnya. Siswa lebih banyak membuat projek-projek yang memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi minat, hobi, dan lingkungan sekitar.

Pada tugas akhir misalnya, Basuki menugaskan para siswa untuk menceritakan pengalaman mereka di tempat wisata, pusat perbelanjaan, bermain gim, dan lain sebagainya, dalam bahasa Inggris. “Ya enggak apa-apa, yang penting kan prosesnya. Itu kemudian kita tampilkan (videonya), mereka ketawa sendiri, malah senang begitu,” ujar Basuki.

Di sisi lain, kini Basuki mengaku lebih terbuka dalam mempelajari teknologi informasi. Karena keinginan kuat untuk dapat mengimbangi siswa-siswanya yang lebih melek teknologi, Basuki berusaha meningkatkan kemampuannya.  Selain melalui lokakarya dan bertanya dengan rekan guru di SMP Negeri 1 Banjarmasin, Basuki pun belajar secara mandiri.

“Saya mau enggak mau harus bisa. Bagaimana (caranya) bisa? Ya belajar. Bagaimana belajarnya? Akhirnya YouTube-lah sebagai teman,” tuturnya.

Bergerak, Tergerak, Menggerakkan

Perubahan signifikan juga dialami oleh rekan sesama Guru Penggerak di SMP Negeri 1 Banjarmasin, yang Bernama Norliani. Semula, guru pengampu mata pelajaran Matematika ini menganggap tugasnya mendidik selesai dengan mengajar di kelas. Perubahan pola pikir terjadi setelah Norliani mengikuti pendidikan Guru Penggerak. Ia menyadari bahwa tugasnya sebagai pendidik bukan sekadar mengajar, namun lebih dari itu yakni menuntun siswa secara holistik.

“Artinya, baik secara akademik maupun nonakademik, sikap dan perilakunya, supaya dia (siswa) mencapai kebahagiaan dan keselamatan di masa depan,” terang Norliani.

Norliani tertantang untuk dapat melaksanakan aksi nyata secara berkelanjutan. Tidak hanya saat mengikuti pendidikan Guru Penggerak, namun untuk seterusnya. Ia ingin dapat menuntun siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat. Di sisi lain, ia juga ingin menggerakkan rekan-rekan sesama guru untuk berubah, melakukan transformasi pembelajaran dengan mengutamakan siswa.

Transformasi yang kini berlangsung, menurut Norliani, dimulai dari hal-hal kecil, tetapi secara terus-menerus dilakukan agar dapat menjadi kebiasaan yang baik. Salah satunya adalah membuat kesepakatan dengan siswa di kelas. Selain itu, siswa pun diajak menyepakati konsekuensi jika terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut, sehingga siswa menjadi disiplin tanpa dipaksa.

“Kalau dulu tidak ada kesepakatan kelas. Gurunya yang mengatur, harus begini, harus begini, tidak ada kemauan siswa yang diakomodir. Kalau sekarang, siswanya mau apa? Disepakati bersama,” tutur Norliani.

Kini Norliani lebih banyak membuat permainan untuk menerapkan konsep-konsep Matematika. Misalnya saja dengan memanfaatkan dadu dan kartu. Cara tersebut menurut Norliani efektif untuk menarik perhatian siswa karena mereka “tidak merasa” sedang belajar Matematika. Alih-alih menjadi momok, siswa justru bertambah minat terhadap mata pelajaran Matematika.

Jalan bagi Norliani untuk terus mengembangkan diri pun menurutnya sangat terbuka. Ia seringkali mengikuti webinar dan pelatihan daring secara mandiri. Selain itu, ia juga memanfaatkan wadah berbagi ide dan praktik baik serta pengembangan diri bagi guru, seperti laman Guru Berbagi (gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id) dan platform Merdeka Mengajar (guru.kemdikbud.go.id). Norliani ingin agar rekan-rekan guru lainnya dapat memiliki kesempatan dan berani membuka diri dengan mengikuti program serupa seperti dirinya.

“Saya harap akan tergerak menjadi Guru Penggerak agar pendidikan kita makin maju, karena mindset kita akan berubah, yang tadinya belum bisa bergerak akan menjadi bergerak, tergerak, dan menggerakkan,” pungkas Norliani. 
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Soal Kasus Impor Gula di Kemendag 2015-2016, Kejagung Periksa 5 Saksi

Soal Kasus Impor Gula di Kemendag 2015-2016, Kejagung Periksa 5 Saksi

Tim jaksa penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) pada hari Senin (25/11) memeriksa lima saksi dalam penyidikan perkara dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan pada tahun 2015–2016.
Kepada Media Thailand, Asnawi Mangkualam Sampaikan Optimisme Indonesia Jadi Negara ASEAN Pertama yang Lolos ke Piala Dunia: Banyak Pemain yang...

Kepada Media Thailand, Asnawi Mangkualam Sampaikan Optimisme Indonesia Jadi Negara ASEAN Pertama yang Lolos ke Piala Dunia: Banyak Pemain yang...

Seperti diketahui, termasuk Timnas Indonesia, saat ini ada empat kekuatan besar di Asia Tenggara yang sedang berjuang untuk bisa lolos ke pentas sepakbola dunia
Tolak Investasi Rp1,5 Triliun, Menperin Undang Bos Apple Bahas Bangun Pabrik di Indonesia

Tolak Investasi Rp1,5 Triliun, Menperin Undang Bos Apple Bahas Bangun Pabrik di Indonesia

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan akan mengirim surat ke Apple. Negoisasi itu salah satunya membahas pembangunan pabrik di Indonesia.
Media Malaysia Berani-beraninya Pernah Ragukan Pemain Timnas Indonesia ini, Dia Sebut Cuma Orang Asing, Langsung di-Skakmat!

Media Malaysia Berani-beraninya Pernah Ragukan Pemain Timnas Indonesia ini, Dia Sebut Cuma Orang Asing, Langsung di-Skakmat!

Shayne Pattynama beri jawaban menohok saat diwawancarai oleh seorang jurnalis Malaysia terkait dengan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. Dengan tegas Shayne
Sudah Bertemu PSSI, Menpora Jelaskan Perkembangan Proses Naturalisasi Ole Romeny saat Ini

Sudah Bertemu PSSI, Menpora Jelaskan Perkembangan Proses Naturalisasi Ole Romeny saat Ini

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menyebut jika Proses naturalisasi Ole Romeny masih dalam tahapan kajian di PSSI.
Jadwal Pemain Abroad Timnas Indonesia Nanti Malam: Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner Berlaga Sebelum Piala AFF 2024?

Jadwal Pemain Abroad Timnas Indonesia Nanti Malam: Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner Berlaga Sebelum Piala AFF 2024?

Dua pemain Timnas Indonesia yang mendapat panggilan untuk Piala AFF 2024, Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner, punya jadwal bertanding pada dini hari nanti WIB.
Trending
Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Memperkenalkan diri sebagai Football Bohemian, Kim Tae-seok menceritakan atmosfer Stadion Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi.
Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini seret keponakan Megawati Soekarnoputri, Alwin Jabarti Kiemas. Ini profilnya!
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat Sebut itu hukumnya ini. Doa iftitah juga mempunyai keutamaan dahsyat jika diamalkan dalam shalat. Simak penjelasannya....
Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Media Vietnam memberikan reaksi usai mendengar Asnawi Mangkualam menyebut Timnas Indonesia kini lebih mudah mengalahkan Golden Star karena diperkuat banyak pemain naturalisasi.
Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Berikut 3 artikel bola terpopuler di tvOnenews.com pada Senin (25/11/2024). Kabar seputar pemain Timnas Indonesia masih menjadi yang paling banyak diminati.
Saat Hujan Deras Turun Baca Doa ini agar Selamat di Akhirat, Meski Bacaannya Sederhana Kata Ustaz Adi Hidayat...

Saat Hujan Deras Turun Baca Doa ini agar Selamat di Akhirat, Meski Bacaannya Sederhana Kata Ustaz Adi Hidayat...

Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan ada satu bacaan doa memiliki kalimat sederhana menjadi amalan saat hujan deras turun terus-menerus agar selamat di akhirat.
Selengkapnya
Viral