Jakarta - Anggota Pusat Kajian Assessment Pemasyarakatan Reza Indragiri Amriel mengimbau kepada Ditreskrimum Polda Metro Jaya agar selekasnya menyelesaikan pengungkapan kasus kematian di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
"Apa pun penyebab kematian satu keluarga di Kalideres itu, Ditreskrimum Polda Metro Jaya perlu selekasnya menyelesaikan pengungkapan kasus kematian di Kalideres tersebut. Termasuk apabila simpulannya adalah kasus tidak terpecahkan (unsolved case)," ujar Reza Indragiri dalam keterangan tertulis yang diterima oleh tim tvOnenews, Kamis (1/12/2022).
Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan agar pemberitaan dan obrolan tentang kasus Kalideres itu dapat juga segera dihentikan sehingga tidak mendorong terjadinya penularan bunuh diri di tengah masyarakat.
“Pada masa seperti sekarang, ketika gangguan kejiwaan sangat rentan mewabah (berdasarkan peringatan WHO), ekspos yang tinggi tentang bunuh diri dapat menginspirasi audiens, terutama mereka yang tergolong rentan untuk meniru perbuatan serupa,” tandas Reza.
“Mereka secara terencana ingin rest in peace. Meninggal dengan cara damai. Damai menurut mereka, tentunya,” kata Reza.
Reza juga pernah mengatakan bahwa dirinya pernah berspekulasi mengenai tidak tertutup kemungkinan penyebab kematian keluarga di Kalideres, itu adalah bunuh diri yang termotivasi oleh nilai spiritualitas tertentu.
Spekulasi kedua menurut Reza, karena kematian tidak berlangsung serentak.
“Anggota keluarga termuda meninggal dunia paling akhir, tidak tertutup kemungkinan bahwa kematian (bunuh diri) dilakukan berdasarkan kesepakatan bahwa anggota termuda tersebut harus menutup akses makanan bagi tiga anggota keluarga lainnya,” tandas Reza.
Dengan situasi sedemikian rupa, Reza mengatakan bahwa kejadian di Kalideres dapat dipahami sebagai peristiwa bunuh diri yang disertai peristiwa pidana sebagaimana pasal 345 KUHP.
“Namun karena Indonesia tidak mengenal posthumous trial, maka Ditreskrimum Polda Metro Jaya (PMJ) dapat menyatakan kasus ditutup,” katanya.
Penemuan Empat Mayat di Kalideres (tvOne)
Namun Reza juga menyinggung mengenai perkataan WHO mengenai kesehatan mental.
“WHO sudah bilang sejak awal pandemi Covid-19 bahwa kita bertarung dengan waktu untuk mendapatkan penawar virusnya. Tapi problem kesehatan mental akibat pandemi justru tidak mendapat perhatian setara,” katanya.
“Jadi, bukan hanya virus yang mewabah. Tekanan batin dan serbaneka perilaku malasuai juga sepertinya menjadi pandemi, termasuk juga munculnya sekte-sekte spiritualitas baru,” tambah Reza.
Menurut Reza, munculnya sekte di masa pandemi lalu memang masif di sejumlah wilayah.
“Di Perancis saja ada lima ratusan sekte baru. Dan Pemerintah sampai mengalokasikan dana hingga 1 juta Euro guna meningkatkan pengawasan terhadap sekte-sekte yang dikhawatirkan membahayakan masyarakat tersebut,” kata Reza. (put)
Load more