Kendati demikian, tidak ada masalah dengan jabatan baru Marullah yang sekarang sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta.
Justru saat Marullah menjabat sebagai Sekda DKI Jakarta sulit untuk mengemban tugas sebagai Ketua Pimpinan Majelis Amanah Masyarakat Betawi.
“Ya, kan kalau dia sebagai Sekda kan mengurusi administratif ke dalam. Justru dengan dia menjadi Deputi, dia punya waktu untuk tugas-tugas ke luar,” tuturnya.
“Bisa mewakili Gubernur dalam berbagai hal, dinamika kemasyarakatan, salah satunya adalah membuat harmonisasi antara penduduk inti Jakarta yaitu Betawi dengan pemerintah daerah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, organisasi induk masyarakat Betawi ini diketahui pernah berseteru pada Musyawarah Besar (Mubes) Bamus Betawi pada 2018 silam.
Sejak saat itu lah terjadi dualisme organisasi antara Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi 1982. (agr/muu)
Load more