Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi perbincangan hangat beberapa waktu belakangan ini karena empat kader memutuskan keluar dari partai berlogo bunga mawar tersebut.
Adapun yang keluar baru-baru ini adalah Rian Ernest, dan sebelumnya Tsamara Amani, Michael Sianipar, dan Surya Tjandra.
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP PSI, Grace Natalie, mengaku tidak mempermasalahkan empat kader tersebut hengkang. Dia menyebut mereka tidak lagi sesuai dengan nilai-nilai perjuangan PSI.
Justru keluarnya empat kader tersebut dari PSI dinilai lebih baik oleh Grace. Hal ini merupakan upaya pemurnian kader-kader yang mencoba melenceng dari prinsip PSI.
"Memang itu adalah hal yang prinsipil, dan tidak akan ketemu kata kompromi. Oleh karena itu lebih baik ini adalah sebuah pemurnian, kalau memang apa yang pada prinsip dasarnya saja kita berbeda, kita enggak mungkin bisa jalan jauh. Jadi mungkin lebih baik untuk mereka berada di luar," jelas Grace.
Rupanya polemik keluar dari partai menjelang Pemilu 2024 ini bukan lah kasus pertama kali. Grace ungkap pada saat verifikasi pertama Pemilu 2017 yang lalu juga pernah alami kejadian yang serupa.
"Dulu banget, saat verifikasi awal 2017, itu juga ada sejumlah pengurus yang keluar karena waktu itu bertepatan dengan Pilkada DKI, politik identitas menjadi sangat kental, sehingga di kalangan pengurus pun terjadi perpecahan," pungkasnya. (agr/put)
Load more