Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menyinggung empat kader yang memutuskan keluar dinilai karena tidak konsisten dengan perjuangan yang panjang. Sebab bagi Giring, perjuangan untuk melakukan perubahan tidak dapat dilakukan dengan singkat.
“Jadi kan sudah jelas ya, ini masalah konsistensi dan daya tahan. Kita buat perjuangan ini dengan tidak perjuangan yang singkat,” jelas Giring, saat ditemui di Kantor PSI, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2022).
“Balik lagi bisa dilihat bahwa kita masih kuat, masih solid, dan makin banyak orang yang mau bergabung dengan PSI. Apalagi untuk di seluruh Indonesia, kader-kader kita yang muda-muda dan berani banyak. Jadi yang masuk dan keluar enggak apple-to-apple,” tegasnya.
Diketahui, kader yang keluar baru-baru ini adalah Rian Ernest, dan sebelumnya Tsamara Amani, Michael Sianipar, dan Surya Tjandra.
Sementara diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP PSI, Grace Natalie, mengaku tidak mempermasalahkan empat kader tersebut hengkang. Dia menyebut mereka tidak lagi sesuai dengan nilai-nilai perjuangan PSI.
“Jadi, kalau ada kader, pengurus, siapa pun di lingkungan PSI yang ternyata tidak tahan di tengah jalan, kami persilakan untuk keluar. Karena pasti tidak akan cocok dengan nilai-nilai perjuangan PSI,” kata dia, saat ditemui di kantor PSI, Jumat (16/12/2022).
Justru keluarnya empat kader tersebut dari PSI dinilai lebih baik oleh Grace. Hal ini merupakan upaya pemurnian kader-kader yang mencoba melenceng dari prinsip PSI.
“Memang itu adalah hal yang prinsipil, dan tidak akan ketemu kata kompromi. Oleh karena itu lebih baik ini adalah sebuah pemurnian, kalau memang apa yang pada prinsip dasarnya saja kita berbeda, kita enggak mungkin bisa jalan jauh. Jadi mungkin lebih baik untuk mereka berada di luar,” jelas Grace. (agr/put)
Load more