Palu,Sulteng - Sejumlah sekolah Madrasah di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada Senin (04/10/2021). Ini untuk pertama kalinya belajar offline dilakukan mengingat sekolah sudah setahun ditutup sebab adanya wabah Covid-19.
Berdasar pantauan, PTM terbatas mulai dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Palu dan juga Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Palu.
Di MAN 1 palu, PTM terbatas dilakukan dengan sistem bergantian setiap dua hari. Pada hari Senin atau hari pertama hingga Selasa, PTM itu diberlakukan untuk kelas 10 dengan kapasitas siswa sebesar 35 persen, disusul dengan kelas 11 dan 12 di hari berikutnya.
“Berdasarkan aturan itu kan kapasitasnya 50 persen, kami hanya 35 persen saja, karena kalau didatangkan 50 persen banyak dari total siswa secara keseluruhan berjumlah 700,” kata dra. Hja Zaenab M.Pd, Kepala MAN 1 Palu.
Menurut dia, para orang tua murid menyambut baik rencana pembelajaran tatap muka di tengah ancaman wabah Covid-19. Banyak murid, kata dia, mengaku sudah jenuh pembelajaran online yang diberlakukan sejak satu tahun yang lalu.
“Insya Allah semuanya akan menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Terpisah, di MTsN 2 Palu, berdasarkan SOP yang telah disusun, PTM terbatas dilakukan dengan membagi tiga sesi pembelajaran dengan kapasitas setiap kelas 15-16 siswa atau 50 persen.
“Sesi pertama dilakukan dari jam 07:00-09:00 Wita untuk kelas VII. Sesi kedua kelas VIII itu dimulai dari jam 10:00 -12:00 Wita, kami beri interval waktu untuk proses keluar masuk siswa untuk melakukan sterilisasi. Kemudian sesi ketiga jam 12:30-14:30Wita untuk kelas IX,” kata H Muh Syamsu Nursi, Kepala MTsN 2 Palu.
Lebih lanjut, Syamsu Nursi menjelaskan pihaknya juga sudah membentuk tim satgas guna menghindari kluster baru penyebaran Covid-19 di sekolah. Tim ini nantinya bertugas mengatur siswa agar jangan sampai berkerumun, melakukan sterilisasi dan juga menyediakan tempat pencuci tangan, dan sarana penunjang lainnya.
“Kemarin juga kami sudah melakukan vaksinasi gelombang pertama untuk 150 siswa, nah mudah-mudahan mendata kembali insyaallah semua siswa kami akan divaksin,” ujarnya.
Para Siswa pun menyambut baik penerapan PTM terbatas. Wulandari (16), siswi MAN 1 mengaku sudah jenuh berada di rumah dan rindu dengan suasana di Sekolah. Apalagi ini pertama kalinya baju seragamnya dikenakan sebab selama satu tahun hanya belajar dalam jaringan (Daring).
“Orang tua juga sudah sangat setuju malahan untuk belajar di sekolah, karena kalau online banyak pelajaran yang ndak dimengerti,” katanya. (abd/ap/rif)
Load more