Di tempat yang sama, Maisty Akhdaniyah yang merupakan seorang tuna daksa sekaligus model, juga mengikuti kelas fesyen. Maisty sangat senang karena bisa mengetahui lebih jauh terkait industri fesyen khususnya untuk proses desainnya. Pada kelas ini, para peserta diberikan materi desain fesyen secara langsung oleh desainer kenamaan Indonesia Musa Widyatmodjo.
“Saya hobby di bidang fesyen, jadi saya sangat senang mengikuti workshop ini karena bisa tahu dan merasakan secara langsung menjadi seorang desainer fesyen. Selanjutnya saya ingin meneruskan kemampuan saya ini,” ujar Maisty.
Kelas lain yang tidak kalah menarik adalah workshop bertajuk Cuan dari TiktTok Shop yang disampaikan langsung oleh pemilik DekarDekor.com yang juga seorang penyandang disabilitas tuna netra Muhammad Ikhwan Tariqo.
Ikhwan menyampaikan terima kasihnya kepada KemenKopUKM karena telah diberikan wadah untuk berbagi ilmu dengan teman disabilitas, khususnya kemampuan untuk memanfaatkan platform digital media sosial TikTok agar dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.
“Terima kasih kepada KemenKopUKM dan Smesco karena sudah memfasilitasi kebutuhan teman-teman disabilitas. Pada materi kali ini saya berbagi cara mendapatkan penghasilan melalui TikTok dengan banyak cara, mulai dari TikTok Shop, streamer, menjadi afiliator, hingga mempelajari algoritmanya,” kata Ikhwan.
Ikhwan berharap, para penyandang disabilitas bisa optimal dalam memanfaatkan media sosial TikTok, bukan hanya sebagai sarana untuk menyalurkan bakat dan berbagi informasi, tetapi juga untuk menambah penghasilan.
“Wirausaha adalah jalan agar teman-teman disabilitas bisa mandiri, jangan berpangku tangan, karena dengan berwirausaha kita tidak hanya berpenghasilan, tapi juga bisa membantu sesama teman disabilitas atau bahkan non disabilitas,” ujar Ikhwan.
Load more