Jakarta - Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto beberkan alasan korban penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai kerap enggan melaporkan ke pihak berwajib.
Nirwala sebut ada tiga alasan yang membuat korban itu sulit untuk menghubungi pihak Bea Cukai apabila ada peristiwa penipuan yang menggunakan nama Bea Cukai secara tidak bertanggung jawab.
“Pertama karena takut, karena data dirinya sudah dipegang pelaku. ‘Nanti kalau aku melapor ke polisi korbannya ketangkep, tapi gimana dengan komplotannya’, karena tadi datanya sudah disimpan,” jelas Nirwala, di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta Timur, pada Kamis (22/12/2022).
Selain takut, Nirwala juga mengatakan ada unsur malu apabila melaporkan kasus penipuan ini. Sebab umumnya orang-orang yang tertipu adalah mereka yang berpendidikan bagus dan memiliki jabatan yang cukup dihormati.
“Kedua rasa malu, ya kan apalagi kalau sampai ketipu, masa direktur sampai ketipu. Hari-hari sering ngomong di radio, koran, televisi, masa juga ketipu. Dan maaf ya, yang sering ketipu itu justru mereka yang pendidikannya bagus,” ungkap dia.
Kemudian yang terakhir adalah perasaan khawatir apabila melaporkan kasus penipuan yang menjerat korban.
Nirwala jelaskan alasan mengapa korban khawatir apabila melaporkan kasus penipuan yang menimpa dirinya, umumnya karena berpikir secara berlebihan jika kasus ini dibawa hingga ke jalur Aparat Penegak Hukum (APH).
“Ketiga juga khawatir, nanti gua lapor ke HPH diapain nih. Ya kan, makanya kita coba. Korban tipe ketiga ini ayo lapor, kita bantu, jadi teman-teman (Bea Cukai) juga akan membantu,” kata dia.
“Kita harus kompak dong, yang satu tertipu, yang satu lagi namanya dicemarkan, kan klop itu,” tandasnya. (agr/put)
Load more