"Apalagi ayat itu jika dipandang secara teologis, Tuhan Maha Kuasa atas segalanya, takdir seluruh alam berada dalam genggaman-Nya, segala makhluk tunduk atas perintah-Nya. Maka, tidak begitu relevan kalau cuman sekadar menggeserkan waktu berbuah pada pohon kurma dari musim panas ke musim dingin, seperti banyak pendapat yang dikemukakan orang," imbuhnya.
Terlepas dari adanya perbedaan pendapat itu, Bambang menekankan yang jelas Alquran dalam surah Al-Ahzab ayat 56 mengatakan, 'Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya'.
Ayat ini ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW sebagai ucapan selamat sejahtera atasnya.
Demikian pula ucapan selamat yang tidak berbeda atas Isa Almasih dalam surah Maryam ayat 33.
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
Lantunan bunyi ayat ini menegaskan bahwa adanya ucapan selamat sejahtera atas kelahiran Isa Almasih. Namun, kebanyakan umat Islam enggan melakukannya, atau bahkan walau hanya sekadar mengucakan selamat atas kelahirannya.
Padahal kitab suci Alquran pun telah menyontohkan ucapan selamat sejahtera atas kelahiran Nabi yang terlahir tanpa seorang bapak tersebut.(lpk/muu)
Load more