Garut, Jawa Barat- Modus baru penyelundupan narkotika jenis sabu ke dalam Lembaga Permasyarakatan (lapas) di Garut, Jawa Barat terkuak oleh sipir barang titipan tamu warga binaan. Yakni dengan menyembunyikan barang haram itu ke dalam tulang ayam. Pelaku mengira cara tersebut mampu melewati pemeriksaan petugas, tetapi untungnya tidak.
Sabu seberat 0,64 gram atau sering disebut satu paket sabu siap pakai, gagal masuk ke dalam Lapas Kelas 2 B Garut. Gagalnya penyelundupan itu tak luput dari pemeriksaan ketat barang dan makanan titipan tamu warga binaan.
"Selama pandemi aturan tamu untuk berkunjung ke lapas tidak diperbolehkan, akan tetapi titipan barang atau makanan masih diperbolehkan. Sebelum makanan maupun barang masuk ke dalam sel warga binaan, biasanya petugas memeriksa rinci makanan maupun titipan tamu yang titip barang ini," Kata Kalapas Kelas 2 B garut, Christiyo kepada tvonenews.com, Rabu (6/10) di kantornya.
Berat atau bobot sabunya memang tidak besar, akan tetapi penyelundupan bagi warga binaan dengan modus seperti ini relatif baru. Sabu yang dibungkus plastik nekat diselipkan ke dalam tulang. Siapa disangka modus ini berhasil terungkap.
"Intinya setiap barang maupun makanan dari tamu yang dititip petugas bagi warga binaan harus diperiksa, misalnya kasus ini, ada sayur tahu dan sayur ayam, kita buka bungkusanya, tahunya kita belah-belah dulu pakai gunting, ayam kita suir, tulangnya kita pecah, nah dari situ sabu dalam tulang terungkap," tambah Chris.
Identitas pengirim barang haram ini sudah tercatat oleh petugas jaga, tetapi sayangnya sang pengirim sudah pergi karena memang adanya aturan larangan tatap muka tamu bagi warga binaan.
Sementara warga binaan calon penerima sabu ini sudah mengakui pesanannya.
"Kemarin petugas dari Sat Narkoba Polres Garut sudah memeriksa si warga binaan yang bersangkutan, sekarang pun yang bersangkutan sudah dilakukan sel kurungan terpisah karena melanggar aturan. Intinya setiap orang atau siapa pun yang menitip barang maupun makanan untuk warga binaan harus melalui pengecekan dan pemeriksaan rinci petugas," tutup Chris. (Taufiq Hidayah/act)
Load more