Ternate, tvOnenews.com - Miris, melihat peristiwa seorang anggota Polisi masih junior, yang bertugas di Sabhara Polda Maluku Utara, diduga dikeroyok 6 orang seniornya hingga kritis.
Bahkan, korban penganiayaan itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Chasan Boesoirie Ternate, karena sempat tidak sadarkan diri dan mulut mengeluarkan busa.
Berdasarkan informasi yang diterima tvOnenews.com, peristiwa pengeroyokan terjadi pada Sabtu (14/01/2023) sekitar pukul 3.00 wit, korban yang saat itu tengah menjalankan tugas piket di Polres Ternate.
Kemudian, para pelaku menghubungi korban, korban kemudian mendatangi di gudang Bulog, tanpa basa-basi enam orang seniornya itu langsung mengeroyok korban, setelah korban tak sadarkan diri korban ditinggalkan begitu saja.
Korban sempat sadar dan kembali ke rumah, setibanya di rumah korban langsung terkapar di teras rumah dan sempat ditanya ibunya sambil divideokan.
Namun korban hanya menjerit kesakitan serta menjawab untuk segera dibawa ke rumah sakit. Kemudian korban kembali tak sadarkan diri dan dari mulut korban mengeluarkan busa, sehingga sempat dirawat di instalasi gawat darurat selama 3 jam
Sampai saat ini belum diketahui motif para pelaku. Akibat pengeroyokan ini korban juga mengalami luka di bagian kepala, rusuk bagian kanan dan kaki kiri.
"Badannya belum bisa kase bagara (bergerak) karena sakit, ada bekas luka di kaki. Dada, paha deng kapala kalau disentuh dia bataria (berteriak sakit) " ujar salah satu keluarga korban.
Saat ini korban telah dipindahkan ke ruang rawat inap untuk mendapatkan perawatan intensif. Terlihat ibu korban begitu panik mengurusi anaknya yang terbaring kesakitan.
Kakak korban, Thika Lampa (34) kepada wartawan mengatakan, dugaan yang penganiayaan yang dilakukan seniornya kepada adiknya itu bukan baru pertama kali namun sudah pernah terjadi hingga membuat tulang rusuknya cedera.
"Adik saya ini angkatan 47, dia baru lulus pendidikan pada Juli 2022 lalu. Sekitar 3 bulan lalu dia perna dapat pukul lagi sampe rusuknya patah," akui Thika
Lanjut Thika, dugaan penganiayaan kali ini lebih brutal karena korban diduga dianiaya oleh rekan seniornya berjumlah lebih dari satu orang.
Korban diduga dianiaya pada Sabtu (14/1/2022) dini hari berlokasi di areal gudang bulog, lingkungan Batu Anteru Ternate, saat sedang menjalani tugas piket.
"Jam 1 dia ada pulang ke rumah habis itu dia balik lagi piket di Sabhara Polda, sekitar jam 4 subuh dia datang toki-toki pintu. Pas mama buka dia langsung tabanting. Ini sudah yang kedua kali yang lalu itu rusuknya patah seniornya lagi yang pukul, jadi tadi malam itu dia paksa jalan sampai ke rumah," ujar Thika.
"Saya juga tidak tahu sebenarnya apa dia punya kesalahan sampai dipukul begitu" imbuhnya.
Tak terima perlakukan oknum seniornya, pihak keluarga langsung membuat laporan pengaduan ke Ditreskrimum Polda Malut dan Propam Polda terkait dugaan penganiayaan yang dialami adiknya.
"Saya sudah lapor tadi siang dan sekarang sementara proses. Mereka bilang sudah ada 3 orang yang dipanggil ke Propam untuk dapat periksa, tapi masih ada lagi," katanya.
Ia berharap dengan kejadian yang menimpa adiknya tersebut Kapolda Malut agar mengusut hingga tuntas apa masalahnya.
"Kami minta ini diusut supaya jadi pembelajaran buat yang lain supaya tara bikin lagi kayak yang adik saya alami," pintah Thika.
Sementara itu Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol Michael Irwan Thamsil, ketika dikonfirmasi melalui pesan whatsap, mengatakan kasus tersebut sudah dalam proses bidang profesi dan pengamanan propam Polda Maluku Utara.
“Sudah di proses di Propam,” ungkap Michael. (Iad/aag)
Load more