Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga mengacungi jempol kolaborasi yang dilakukan oleh Mensos dengan Bank Indonesia dan DPR RI, dalam hal ini Anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo.
"Tadi beberapa program PENA yang disampaikan, kombinasi dari APBN dengan Bank Indonesia dengan Pak Andreas sebagai anggota DPR. Beliau meyakinkan bahwa kita semuanya bisa berkolaborasi sehingga masyarakat mendapatkan manfaat yang maksimal," ujar Menkeu.
Menurutnya, APBN hadir membantu masyarakat kecil yang sangat membutuhkan bantuan negara. Ia berharap ke depan ada sinergitas berbagai pihak, utamanya dari pemerintah daerah, pelaku usaha, dan stakeholder lainnya agar semakin banyak masyarakat miskin yang terentaskan dan mendapatkan penghidupan yang layak.
“Hal ini merupakan wujud nyata uang kita, pajak yang kita bayarkan selama ini kembali pada kita juga,” katanya.
Kemensos saat ini berfokus pada peningkatan kemandirian Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Seperti program PENA yang dihadirkan untuk KPM usia produktif agar bisa memiliki usaha sendiri sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan yang akhirnya akan menciptakan kemandirian sosial dan ekonomi.
Pada tahun 2022 sebanyak 5.209 KPM menerima PENA dengan rincian KPM Miskin Ekstrem sebanyak 238, dan miskin sebanyak 4.971. Sedangkan di Malang Raya sejumlah 443 KPM.
Kemensos juga menghadirkan program Rumah Sejahtera Terpadu yang merupakan program bantuan rehabilitasi rumah bagi masyarakat miskin yang memiliki rumah tidak layak huni seperti masih berlantai tanah, dinding atau atap terbuat dari bahan yang mudah rusak, tidak memiliki MCK yang layak, luas bangunan kurang dari 7,2 m² per orang.
Load more