Masyarakat di sekitar tambang diharapkan dapat memiliki nilai tambah dari pengembangan pohon sapu-sapu menjadi minyak atsiri ini. Sehingga nantinya pasca tambang masyarakat bisa tetap sejahtera.
"Kita merancang sebuah program yang berkelanjutan sebagai program pasca tambang salah satunya reklamasi dengan tanaman tertentu, yakni pohon sapu sapu. Karena setelah kita tinjau, banyak didapati di sini apalagi di Pulau Belitung. Nah, kita akan manfaatkan itu dengan memfasilitasi pelatihan dan pendampingan hingga alat-alat penyulingan untuk memproduksi minyak atsiri dari pohon sapu-sapu yang memiliki nilai ekonomisnya tinggi," tambahnya.
Dalam melaksanakan proses bisnisnya, Grup MIND ID selalu menjaga keseimbangan eksosistem dan melakukan pemberdayaan masyarakat sehingga bisa memberikan dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat.
"Kami menginginkan program yang disampaikan ini bisa berkelanjutan dan masyarakat di sekitar tambang tidak hanya hidup dari sektor pertambangan tapi juga mendapatkan manfaat ekonomi dari sektor lainnya sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan mengatakan program pengembangan atsiri akan membentuk ekosistem baru dalam pendekatan ekonomi sirkular yang dijalankan oleh Grup MIND ID.
Ia menyebutkan, dalam konsep ekonomi sirkular Industri pertambangan semua aset tambang, hasil tambang dan pasca tambang harus bisa termonitasi, terkapitalisi dan terutilisasi dengan baik sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
"Program minyak atsiri di Babel menjadi role model yang mengintegrasikan tiga prioritas TJSL dan CSR sesuai dengan Permen BUMN No. 5 tahun 2021 yakni lingkungan hidup, peningkatan kualitas SDM dan mitra binaan naik kelas," jelasnya.
Load more