Jakarta - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama tim gabungan lainnya melakukan evakuasi terhadap ratusan warga yang terdampak banjir di Manado, Sulawesi Utara.
“Sampai malam ini sudah selesai evakuasi di wilayah Cempaka kurang lebih dari total keseluruhan evakuasi ada 129 warga yang terdampak di Cempaka,” ujar Mounce Broery Kepala Basarnas Manado, Sulawesi Utara kepada awak media pada Jumat (27/1/2023) malam.
“Namun ada beberapa warga yang rumahnya terendam banjir dan rusak jadi masih ada di pos yang didirikan oleh TNI Polri,” kata Mounce.
Sementara untuk jumlah korban Mounce mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu data lengkapnya.
“Berapa warga kami masih menunggu data lengkapnya,” katanya.
Namun Mounce mengatakan bahwa jumlah personil yang diturunkan dari Basarnas ada 40 orang dengan 6 perahu karet.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bencana hidrometeorologi banjir dan longsor melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat pagi (27/1/2023). Peristiwa ini menyebabkan tiga warga meninggal dunia dan puluhan keluarga terdampak.
“Guyuran hujan lebat yang terjadi di wilayah Kota Manado mengakibatkan debit air Sungai Tondano meluap,” ujar Abdul Muhari selaku Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui keterangan tertulis yang diterima oleh tvOnenews.com di Jakarta pada Jumat (27/1/2023).
Banjir di beberapa titik membuat puluhan rumah terendam dengan tinggi muka air 80 hingga 300 cm.
“Wilayah yang terendam banjir terjadi di lima kecamatan yaitu Kecamatan Paal Dua, Tuminting, Sario, Wenang dan Singkil,” katanya.
Selain banjir, berdasarkan data BNPB, tanah longsor juga melanda enam kecamatan di Manado.
“Titik-titik longsor teridentifikasi di Kecamatan Paal Dua, Singkil, Tikala, Bunaken, Wanea dan Tuminting,” tandasnya.
Load more