Serdang Bedagai, Sumatera Utara - Puluhan pedagang Pasar Lelo di Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara menumpahkan kekesalannya ke personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Minggu (10/10). Para pedagang kesal lantaran mereka dilarang berjualan oleh Satpol PP Serdang Bedagai.
Satpol PP melarang para pedagang untuk berjualan dengan cara mengahalangi kendaraan mereka yang akan memasuki area Pasar Lelo. Dari informasi yang didapat tvonenews.com, Satpol PP melarang pedagang berjualan karena masih dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sebuah video yang diunggah di akun media sosial Facebook bernama Bienda Wanda Windi menampilkan siaran langsung saat puluhan pedagang melampiaskan kekesalah ke petugas Satpol PP.
"Masuk terus masuk, kami cari makan di sini bukan jual narkoba kami di sini. Jangan kalian (Satpol PP) halangi kami jualan ya," ujar pemilik akun Facebook bernama Bienda Wanda Windi.
Lanjut pemilik akun Facebook tersebut, Bienda menilai PPKM di Serdang Bedagai sudah dilonggarkan dan saat ini sudah berada di zona kuning atau level 2.
"Di Kota Medan aja sudah tidak ada lagi di portal-portal ya. Kami udah empat kali enggak jualan ya. Kalian (Satpol PP) jangan cari masalah, masuk-masuk kalau enggak kami tabrak kalian ya, jangan macam-macam kali kalian, kami cari makan kalau kalian larang-larang," lanjutnya.
"Jangan diikuti apa kata orang ini, orang ini enggak kasih kita cari makan. Ini lah pemerintahan Sergai yang hebat, ku viralkan ini," sambung Bienda.
Dirasa belum cukup puas, pemilik akun Facebook ini terus berteriak, ia mengatakan sebelumnya para pedagang di Pasar Lelo sudah dilarang berjualan sebanyak empat kali.
"Presiden aja enggak ada ngelarang orang berdagang, biar tau kalian. Empat kali kami enggak berjualan, ada pemerintah ngasih makan kami? Anak kami mau sekolah, kalau untuk masalah perut apa pun kami lawan ya," ujar pemilik akun Bienda Wanda Windi.
Bienda kembali mengatakan, para pedagang di Pasar Lelo hanya berjualan seminggu sekali.
"Kami berdagang di sini hanya sekali seminggu, kami mencari uang untuk makan, untuk anak-anak kami sekolah. Tujuan pemerintah pusat mensejahterakan rakyat," tambahnya.
Sementara itu, seorang pria yang mengenakan kaus putih terlihat mencoba mencoba memberikan penjelasan terhadap pedagang.
"Saya kemarin sudah minta tolong, dua minggu yang lalu. Tolong datang ke kantor Satpol PP karena waktu itu sudah ada orang pasar, saya baru ganti. Saya tau permasalahnya, saya tanya solusinya gimana," ujar pria berkaus putih.
Namun seorang pedagang menyangkal dan tidak terima atas apa yang disampaikan pria berkaus putih tersebut.
"Bapak ngomong bagus-bagus, tapi apa bapak bilang tadi, wajib di tutup Pasar Lelo ini. Bapak bilang seperti itu kepada saya, mati saya kalau bapak tidak ada ngomong kek gitu. Kita ngomong bijaksana, jangan nanti ngomong begini, nanti ngomong begitu, harus tegas pak," ujar seorang pria berbaju biru bermasker putih.
Sementara itu hingga berita ini ditulis, Camat Sei Rampah, Rahmat Suhendra Damanik yang saat kejadian berada di lokasi tidak bisa dihubungi. Tim tvonenews.com sudah mencoba menghubungi Rahmat melalui pesan singkat maupun sambungan telepon. (Sukri/prs)
Load more