Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara perihal isu perjanjian politik yang diungkap oleh Sandiaga Uno.
Sufmi menegaskan bahwa perjanjian itu bersifat internal dan bukan untuk konsumsi publik.
“Jadi kalau ditanya apakah ada perjanjian? Ada. Tetapi isinya apa? Ya kita nggak mau buka karena itu bukan konsumsi publik,” kata Dasco kepada awak media di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Bahkan ketika ditanya apakah perjanjian itu berhubungan dengan pencapresan Anies Baswedan, Sufmi Dasco enggan meresponsnya.
“Kalau saya jawab kan nanti jadi konsumsi publik. Karena kita kalau mau buka itu kan dari dulu, memang kita nggak mau buka,” katanya.
Namun Dasco memastikan bahwa perjanjian itu ada dan ditulis oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
“Yang pasti itu memang ditulis oleh Pak Fadli, barangnya sekarang ada di saya,” tegas Dasco.
Diketahui, perjanjian antara Anies dengan Prabowo ini mencuat usai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno memberikan penjelasan terkait perjanjian politik antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di kanal Youtube milik mantan politisi, Akbar Faizal pada Sabtu (27/1/2023) lalu.
Dalam perjanjian itu, dikatakan bahwa jika Prabowo menjadi calon presiden (capres), Anies tidak akan ikut dalam kontestasi pilpres.
“Apakah ada perjanjian baik itu tertulis maupun tidak tertulis?” kata Akbar dalam siaran Youtubenya, dikutip Selasa (31/1/2023).
Sandi pun mengatakan bahwa perjanjian itu tertulis, Namun ia meminta agar pertanyaan detail mengenai perjanjian itu ditanyakan kepada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
“Dia (Fadli) yang mendraft dan dia yang nulis tangan itu dan menurut saya Bang Akbar bisa mengundang dia, karena dia yang pasti ingat,” kata pasangan Anies Baswedan dalam pilkada DKI 2017. (put)
Load more